Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI, Mercy Barends, ST meminta negara, dalam hal ini pemerintah untuk bersikap adil dengan mengkaji kembali variable dalam perhitungan dana transfer pusat ke daerah yang berakibat pada ketidakadilan pembangunan pendidikan di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Penegasan ini disampaikan Mercy Barends dalam Rapat Panitia Kerja (Panja) Pendidikan Daerah 3T dan Marginal bersama perwakilan Kementerian Pendidikan Dasar Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), serta Badan Pusat Statistik (BPS) di ruang Komisi X DPR.
Politisi PDI Perjuangan ini menilai variable perhitungan besaran alokasi anggaran dengan menggunakan pendekatan luas wilayah daratan dan jumlah penduduk, telah berakibat negatif terhadap kemajuan pembangunan terutama pendidikan di daerah 3T.
Mercy mengurai, selama ini alokasi dana transfer pusat ke daerah baik DAU, DAK, DBH, dan anggaran lainnya menggunakan variabel luas wilayah daratan dan jumlah pendududuk. Sementara daerah-daerah 3T sebagian besar adalah daerah kepulauan dengan luas laut di atas 90 persen.
Maka sampai mati dan lauatan Indonesia ini kering, tetap saja terjadi ketimpangan pembangunan di Daerah 3T, karena tidak menghitung karekteristik laut sebagai variabel adminstrasi pelayanan publik. Formula daratan ditimpahkan ke daerah yang lautnya lebih luas. Ini sangat tidak adil, kata Mercy, dikutip Kamis (17/4/2025).