Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam menyoroti kasus pinjaman online yang berujung maut belakangan ini. Dua keluarga di Tangerang dan Kediri nekat mengakhiri hidup karena terlilit utang pinjol.
Mufti menilai, pemerintah kurang tegas dalam menangani kasus pinjol. Ia mengatakan, kini semakin banyak masyarakat terjerat pinjol dengan bunga besar.
Korban pinjol terus bermunculan karena dianggap sebagai solusi saat membutuhkan uang cepat tanpa ribet. Padahal justru menyusahkan di kemudian hari dengan bunga yang tinggi dan penagihan yang tidak jelas, kata Mufti Anam dalam keterangannya, dikutip Selasa (24/12).
Pemerintah memang sudah menutup situs pinjol ilegal. Namun Mufti menyebut pengawasan tidak ketat dan membuat pinjol lain bermunculan.
Tanpa pengawasan yang memadai dan sanksi yang tegas, akibatnya korban terus bermunculan. Pemerintah tak berdaya karena pinjol makin merajalela, rakyat menderita, tuturnya.
Politikus PDIP ini menuturkan, pemerintah seharusnya mengambil langkah tegas terkait pinjol ini karena sudah banyak masyarakat yang menjadi korban. Pinjol telah berdampak pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat, bahkan kriminal.