Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam, mempertanyakan peran Bulog karena harga pokok penjualan (HPP) gabah di tingkat petani masih murah, padahal harga beras mahal.
Mufti menilai Direktur Utama PT Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, bohong karena menyampaikan harga gabah di kisaran Rp 7.000. Padahal harga gabah yang dibeli jauh lebih rendah.
Baca:Memaknai 34 MenitGanjarPranowo dan Najwa Shihab
Rakyat kita menjerit, mereka bilang harga beras mahal di toko-toko, di pasar-pasar. Tapi gabah kami paling mahal Rp 5.000, apa gunanya Bulog pak? Malu kami ini di DPR. Tidak ada yang bisa kami lakukan untuk rakyat, ujar Mufti dengan nada tinggi saat rapat kerja Komisi VI DPR RI, Rabu (13/3).