Makassar, Gesuri.id - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), HM Nurdin Abdullah (NA) berbagi kiat sukses dalam upaya menjaga kerukunan umat beragama sehingga tercipta suasana yang damai dan aman.
Ia di Makassar, Sabtu (2/3)mengatakan masyarakat Sulsel memiliki salah satu filosofi yang bernama sipakatau dan dipakainga yang bermakna saling memanusiakan dan saling mengingatkan untuk berada di jalan yang lurus.
Baca:Jokowi Minta Pendukung Berani Lawan Fitnah
Filosofi ini sekaligus mengajarkan arti menghormati sesama dan saling membantu. Hal ini yang menjadikan kita, sadar akan fitrah sebagai manusia. Filosofi selanjutnya bernama sipakainga, yang berarti saling mengingatkan, masyarakat saling menegur, dan saling mengingatkan, jelasnya pada pembukaan Konferensi Nasional V (2019) Forum Kerukunan Umat Bersatu (FKUB) Indonesia.
Sifat ini membuat masyarakat merasa saling memiliki dan menjaga sikap serta menjaga sesama. Diantara banyak filosofi hidup Sulsel, kedua filosofi ini menciptakan dan menjadikan Sulsel bersatu. Ia menerangkan, salah satu upaya pemerintahan yakni mentransformasikan semangat kesatuan sebagai media saling melengkapi sesama, bukan untuk menghasilkan perbedaan tapi untuk melahirkan gagasan. Sulsel merupakan daerah yang multi etnis dan agama, namun tetap rukun dalam Bhineka Tunggal Ika, ujarnya.