Novita Hardini Dorong BSN Punya Terobosan Baru untuk Standarisasi Produk UMKM

Banyak pelaku UMKM kita melihat standarisasi sebagai sesuatu yang mahal, baik dari sisi SNI, GMP, maupun HACCP.
Rabu, 04 Desember 2024 07:37 WIB Jurnalis - Ali Imron

Jakarta, Gesuri.id Anggota DPR RI Komisi VII Novita Hardini memberikan apresiasi terhadap upaya pemerintah dalam mengatasi tantangan perubahan iklim, transformasi digital, dan energi terbarukan. Namun, ia menyoroti implementasi kebijakan di lapangan yang dinilai masih jauh dari target.

Saya melihat gagasan pemerintah, khususnya terkait standar ISO untuk energi bersih dan teknologi hemat energi, sangat baik. Namun, implementasinya di lapangan hanya tercapai setengahnya, ujar Novita dalam Rapat Dengar Pendapat bersama BSN, di Gedung Nusantara I, Senayan Jakarta Pusat, pada Selasa (3/12).

Ia juga menyoroti rendahnya capaian realisasi Standar Nasional Indonesia (SNI), yang baru mencapai separuh dari target 1 juta sertifikasi. Menurut Novita, salah satu kendala utama adalah persepsi masyarakat, terutama pelaku UMKM, bahwa sertifikasi SNI membutuhkan biaya tinggi.

Banyak pelaku UMKM kita melihat standarisasi sebagai sesuatu yang mahal, baik dari sisi SNI, GMP, maupun HACCP. Jika ini tidak diatasi, target standarisasi sulit tercapai, dan masyarakat akan enggan membeli produk yang tidak terstandar, jelas Novita.


Novita juga menggarisbawahi perlunya sosialisasi yang masif untuk mengubah persepsi masyarakat tentang pentingnya standarisasi. Selain itu, ia mendorong pemerintah untuk menghadirkan solusi terobosan agar sertifikasi lebih terjangkau bagi UMKM.

Baca juga :