Pancasila Harus Diajarkan Lewat Metode Transformatif Sekolah

Dengan mengajak partisipasi anak didik maka mereka belajar berdemokrasi sejak dini. Pancasila juga mengajarkan musyawarah mufakat
Rabu, 20 November 2019 21:49 WIB Jurnalis - Ali Imron

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan menyebutkan nilai-nilai luhur Pancasila harus diajarkan dengan metode transformatif sejak level dasar (PAUD), menengah atas hingga perguruan tinggi. Lewat metode tersebut maka setiap individu diajarkan agar berani mengaktualisasi diri dalam membangun pengetahuan melalui pengalaman mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Jadi dengan metode seperti ini siswa atau anak didik lebih banyak berperan dan guru yang kemudian mentransformasi nilai-nilai Pancasila tersebut. Intinya adalah guru perlu menggali agar peserta didik mau bercerita tentang apa yang dialami dalam kehidupan sehari-hari, katanya, Rabu (20/11).

Menurut Putra, sudah bukan jamannya lagi anak-anak di sekolah disuruh berdiri di depan kelas menghapal satu persatu butir-butir Pancasila seperti di era Orde Baru tersebut. Intinya Pancasila bukan pelajaran hapalan yang sangat membosankan. Perlu metode transformatif yang aplikatif sehingga setiap anak didik bisa memahami setiap sila, merasakan dan mengalaminya langsung dalam kehiddupan sehari-hari, katanya.

Dengan mengajak partisipasi anak didik maka mereka juga belajar berdemokrasi sejak dini. Dan Pancasila juga sudah mengajarkan cara-cara musyawarah mufakat. Nah disinilah anak didik perlu diajarkan bahwa perbedaan itu adalah baik namun jangan sampai karena adanya perbedaan itu menciptakan permusuhan. Anak didik harus belajar menerima perbedaan dengan toleransi yang tinggi tanpa memberikan label-label tertentu seperti yang saat ini banyak terjadi di masyarakat, ujarnya.

BACA : Putra : Pengembangan Minat Bakat Anak Muda Jadi Terobosan

Meski demikian, tambah Putra, tantangan utama dalam mengajarkan Pancasila dengan metode seperti ini adalah justru dari para pengajarnya sendiri. Para pengajar harus menjadi role model yang baik di sekolah dan pendidikan dan tentunya sudah berpikiran secara ideologis Pancasila. Saat ini banyak pula pengajar yang sudah terpapar paham ideologi lain sehingga justru sangat jauh dari nilai nilai Pancasila, katanya.

Baca juga :