Sragen, Gesuri.id - Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Paryono secara blak-blakan mengungkap adanya celah penyimpangan dari pengadaan sembako untuk bantuan pangan non tunai (BPNT).
Itu dikatakannya saat mendampingi Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dalam kunjungan kerja di Sragen, Jumat (20/8), ketika memberikan paparan terkait persoalan penyaluran Bansos di hadapan Mensos, pimpinan Bank BNI, Dirjen Kemensos, hingga pendamping PKH kabupaten.
Baca:Presiden Jokowi Sebut Porang Bisa Jadi Pengganti Beras
Ia menegaskan penyaluran BPNT sebesar Rp 200.000 dengan sistem menggesek kartu E-Wallet untuk belanja sembako ke E-Warung, memunculkan banyak celah penyimpangan.
Selain selisih harga satuan sembako, harga total paket sembako yang dipatok Rp 200.000 dan mesti habis sekali gesek, itu juga sudah memunculkan kecurigaan.