Jakarta, Gesuri.id - PDI Perjuangan mengkritik Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yanh melempar wacana perubahan sistem subsidi sehingga tarif KRL Commuter Line bagi orang yang dianggap kaya akan naik.
Tidak tepat tarif transportasi publik diberlakukan perbedaan antara yang mampu dan tidak mampu, meskipun dengan tarif subsidi sesuai sasaran. Selain itu perlu dihindari perbedaan tarif transportasi publik berbasis rel dengan berbasis jalan raya, sebagai contoh di Jakarta, antara bus Transjakarta dengan KRL, kata Ketua Bidang Industri-Infrastruktur DPP PDI Perjuangan Nusyirwan Soejono kepada wartawan, Kamis (29/12).
Dia mengatakan tarif transportasi publik seharusnya bisa terintegrasi. Jakarta dan wilayah satelitnya harus menjadi contoh penerapan tarif terintegrasi ini.
Baca:Adi Apresiasi Kesiapan PT KAI Hadapi Musim Libur Nataru