Peringatan Hari Santri, Novita Hardini Dorong Peran Santri Bangun Indonesia Lebih Baik, Berdaya Saing, dan Inklusif

Kita harus memastikan santri memiliki akses yang sama terhadap pendidikan modern dan teknologi. Santri harus mampu bersaing di era digital.
Selasa, 22 Oktober 2024 10:20 WIB Jurnalis - Ali Imron

Jakarta, Gesuri.id Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional, Novita Hardini, satu-satunya anggota DPR RI perempuan dari Dapil Jatim 7, mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya para santri, untuk terus berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Novita menekankan bahwa peran santri di Indonesia tidak hanya terbatas pada ranah keagamaan, tetapi juga sangat penting dalam membangun karakter bangsa yang berlandaskan pada nilai-nilai kebangsaan, keadilan, dan kemanusiaan.

Hari Santri adalah momentum penting untuk menghargai kontribusi besar para santri dalam sejarah perjuangan bangsa. Kini, kita dihadapkan pada tantangan baru, dan santri harus menjadi bagian dari solusi dalam membangun Indonesia yang lebih baik, lebih berdaya saing, dan inklusif, ungkap Novita dalam keterangannya, Selasa (22/10).

Sebagai legislator perempuan dari daerah yang dikenal memiliki tradisi pesantren yang kuat, Novita menegaskan bahwa santri memiliki potensi besar dalam pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Ia juga mendorong para santri untuk tidak hanya mendalami ilmu agama, tetapi juga aktif dalam berbagai bidang, termasuk teknologi, pendidikan, dan ekonomi.

Kita harus memastikan bahwa santri memiliki akses yang sama terhadap pendidikan modern dan teknologi. Santri harus mampu bersaing di era digital, dengan tetap menjaga nilai-nilai luhur keislaman dan kebangsaan. Saya yakin, santri masa kini adalah generasi yang siap membawa Indonesia menuju kemajuan, sambil tetap menjaga identitas keagamaan dan kearifan lokal, lanjutnya.

Novita juga menekankan pentingnya peran pesantren sebagai pusat pendidikan yang inklusif dan ramah terhadap perkembangan zaman. Menurutnya, pesantren harus terus beradaptasi dan mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat global, sehingga lulusan pesantren tidak hanya kompeten dalam ilmu agama, tetapi juga mampu bersaing di kancah internasional.

Baca juga :