Samarinda, Gesuri.id - Wali Kota Samarinda Andi Harun mewacanakan akan merombak Taman Samarendah, termasuk patung Kuda yang dibangun di situ sejak tahun 2019 silam. Wacana itu memunculkan polemik, diantaranya dari anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Anhar.
Alasan Andi Harun mewacanakan perombakan besar-besaran patung Kuda di Taman Samarendah, karena tidak sesuai dengan ikon kebanggaan Kalimantan Timur maupun Samarinda. Di mana ikon yang dikenal adalah Ikan Pesut.
Politisi PDI Perjuangan, Anhar, menanggapi wali kota agar menghentikan rencana pembongkaran patung kuda itu. Apalagi, patung tersebut adalah salah satulegacydari wali kota Samarinda sebelumnya, yakni Syaharie Jaang. Patung itu dibangun dengan dana CSR (Corporate Social Responsibility) salah satu provider telepon seluler, dengan biaya puluhan miliar rupiah tanpa sedikitpun dari APBD Kota Samarinda.
Anhar menekankan pentingnya menghargai investasi dan keputusan para pemimpin terdahulu. Dia mempertanyakan logika di balik pembongkaran fasilitas yang dibangun tanpa menggunakan dana APBD.
Kita harus memikirkan kembali kebijakan pembongkaran ini. Apakah benar-benar perlu? Apakah ada manfaatnya? ujar Anhar, Senin (22/4/2024).