Jakarta, Gesuri.id - Presiden Joko Widodo mengakui bahwa pelayanan yang diberikan pemerintah daerah di Sulawesi Tengah masih belum maksimal untuk melayani masyarakat pada hari ke-12 pascabencana gempa bumi dan tsunami.
Informasi yang saya terima, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, setelah saya perintahkan buka, ya buka. Tapi bahwa pelayanan itu belum maksimal iya, karena juga banyak keluarga mereka yang menjadi korban, ya kan? kata Presiden seusai menghadiri Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) tahun 2018 di Jakarta, Rabu (10/10).
Baca:Wali Kota Risma Lepas 29 Relawan Menuju Sulawesi Tengah
Gempa dengan magnitudo 7,4 mengguncang Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9) sore. Gempa tersebut mengakibatkan sedikitnya korban tewas 2.002 jiwa. Sedangkan korban luka berat mencapai 4.084 orang, hilang 671 orang dan 74.044 jiwa warga yang mengungsi dan tersebar di 103 titik.
Mereka sendiri yang rumahnya roboh tidak 1, 2 atau 3 orang. Contoh kepolisian kenapa juga di Palu dari sisi semangatnya pada awalnya drop juga karena lebih dari 200 orang terseret oleh tsunami dan belum ketemu, baru ketemu 30 (orang) dari informasi yang saya terima, ujar Presiden.