Solo, Gesuri.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta wartawan menjadi pencegah hoaks mengingat saat ini banyak informasi yang tidak bisa dipastikan kebenarannya.
Dengan hadirnya media sosial, setiap orang bisa menjadi wartawan dan pemimpin redaksi. Rapat redaksi yang tertata diganti oleh Medsos. Tantangan lain adalah munculnya hoaks, memanfatkan peluang kebebasan dan demokrasi yang tersedia, kata Presiden dalam sambutan pembukaan Kongres XXIV Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Hotel Sunan Solo, Jumat (28/9).
Baca: Presiden: Masyarakat Waspadai Berita Hoaks di Medsos
Ia mengatakan hal itu tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga negara lain, di antaranya, Singapura, Malaysia, dan negara-negara di Timur Tengah.
Mereka mengeluhkan hal yang sama. Sering hoaks disebarkan media abal-abal dan disampaikan berantai melalui Medsos agar bisa mempengaruhi persepsi masyarakat bahwa informasi itu benar, katanya.