Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPR RI, Dr. (H.C) Puan Maharani mengatakan, APBN 2023 perlu mengantisipasi berbagai dinamika global, konflik geopolitik, perkembangan kebijakan moneter global, perkembangan harga komoditas strategis yang dapat mempengaruhi kebijakan fiskal APBN dan ketahanan APBN, khususnya yang berkaitan dengan pendapatan negara, peningkatan belanja khususnya subsidi serta pembiayaan defisit melalui Surat Berharga Nasional (SBN).
Di hadapan Rapat Paripurna DPR RI, Puan mengungkap tema Rencana Kerja Pemerintah pada Tahun 2023, yaitu Peningkatan Produktivitas Untuk Transformasi Ekonomi Yang Inklusif Dan Berkelanjutan dan arah kebijakan fiskal yang akan difokuskan pada; penguatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), percepatan pembangunan infrastruktur, penguatan reformasi birokrasi, revitalisasi industri, dan pembangunan ekonomi hijau.
Baca:Rahmad Harap Temuan Ombudsman Ditindaklanjuti
APBN, sebagai instrumen untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, semakin dituntut untuk menjalankan program-program yang efektif bagi menyelesaikan urusan rakyat serta efisien dalam tata kelola program yang dapat memudahkan rakyat untuk mendapatkan manfaatnya, papar Puan, saat membacakan Pidato Penutupan Masa Persidangan V, Tahun Sidang 2021-2022, di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Kamis (7/7).