Jakarta, Gesuri.id -Pancasila, yang menjadi dasar negara Indonesia, bukan hanya sebuah ideologi politik, tetapi juga hasil dari refleksi mendalam Bung Karno tentang kondisi bangsa Indonesia dan warisan budaya yang ada.
Bung Karno, atau Soekarno, sebagai proklamator kemerdekaan Indonesia dan Presiden pertama Republik Indonesia, memainkan peran kunci dalam menggali dan merumuskan nilai-nilai Pancasila, kata Anggota MPR Putra Nababan dalam Sos MPR, Selasa, 26 November 2024.
Menurut Putra, Bung Karno menyadari bahwa Indonesia adalah negara yang sangat beragam, baik dari segi etnis, agama, budaya, maupun bahasa. Oleh karena itu, Pancasila tidak hanya merupakan gagasan ideologis, tetapi juga upaya untuk menyatukan beragam kelompok di Indonesia. Bung Karno menggali nilai-nilai yang sudah ada dalam kehidupan masyarakat Indonesia, baik dalam tradisi lokal, ajaran agama, maupun sistem sosial yang telah berkembang. Pancasila adalah jalan tengah yang mengakomodasi semua kepentingan tersebut, dengan tujuan membangun persatuan bangsa, katanya.
Bung Karno, tambah Putra, sangat dipengaruhi oleh prinsip-prinsip kemanusiaan yang adil dan beradab. Dalam pidato-pidatonya, terutama saat merumuskan Pancasila pada 1 Juni 1945, ia mengungkapkan bahwa Indonesia harus menjadi negara yang adil dan berperikemanusiaan, yang mengutamakan kesejahteraan bersama. Bung Karno menganggap bahwa setiap orang, tanpa memandang ras, agama, atau status sosial, memiliki martabat yang sama. Hal ini tercermin dalam sila kedua, Kemanusiaan yang adil dan beradab., katanya.