Putra: PTM Terbatas Kampus di DKI Butuh Kesadaran Kolektif

"Kesadaran kolektif itu harus dibangun bersama antara dosen, mahasiswa, bagian-bagian lain agar selalu taat prokes saat berada di kampus".
Jum'at, 21 Januari 2022 17:17 WIB Jurnalis - Ali Imron

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI Putra Nababan mengingatkan bahwa pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas bagi perguruan tinggi di DKI Jakarta membutuhkan kesadaran kolektif bersama untuk selalu mematuhi dan menjalankan SOP Protokol Kesehatan secara ketat. Kesadaran kolektif itu harus inheren atau melekat dalam diri dosen dan mahasiswa saat melakukan PTM terbatas pada awal tahun ini.

Baca:Putra Minta Pelaksanaan PTM 100 % di DKI Jakarta Dievaluasi

Kesadaran kolektif itu harus dibangun bersama antara dosen, mahasiswa, bagian-bagian lain di kampus agar selalu taat Prokes saat berada di dalam kampus. Jadi hal itu tidak semata menjadi domain satgas Covid di kampus, melainkan merupakan kebiasaan baru di masa new normal saat ini, kata Putra saat memberikan pengarahan di hadapan 400 peserta zoom meeting yang dihadiri oleh para rektor, dosen-dosen, ketua yayasan seluruh perguruan tinggi negeri maupun swasta di Jakarta, Jumat (21/1).

Menurut Putra, pelaksanaan PTM terbatas bagi civitas akademik, bukanlah yanng baru pertama kali dilakukan. PTM terbatas sudah lebih dulu dilakukan di sekolah-sekolah jenjang pendidikan dasar dan menengah. Tadinya saya berasumsi PTM terbatas dilakukan pertama kali oleh kampus-kampus. Tapi saya kaget bukan kepalang karena ternyata perguruan tinnggi paling terakhir menerapkan tatap muka terbatas, katanya.

Baca juga :