Jakarta, Gesuri.id - Ketua Kelompok Nelayan Budidaya Empang Ininawa, Muhammad Taufik Arake menyampaikan berbagai persoalan yang dihadapi nelayan saat reses Wakil Ketua II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Ananda Emira Moeis pada Kamis (16/1/2025).
Taufik menyoroti rendahnya perhatian pemerintah terhadap nelayan budidaya, khususnya di kawasan Delta Mahakam. Karena, hingga saat ini masyarakat yang tergabung dalam kelompok nelayan tidak merasakan uluran tangan pemerintah.
Padahal potensi sektor perikanan sangat besar, terutama komoditas udang yang menjadi salah satu produk ekspor, kata Taufik.
Ia pun menceritakan harga udang yang tak kunjung stabil sejak pandemi COVID-19. Padahal, sebelumya harga udang bisa mencapai Rp270 ribu per kilogram.
Sekarang, harga hanya sekitar Rp170 ribu, sementara biaya produksi, seperti pupuk dan bibit, terus naik, ujarnya.