Jakarta, Gesuri.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan istilah radikalisme dapat diganti menjadi manipulator agama.
Istilah baru tersebut, lanjutnya, guna mencegah penyebaran radikalisme dengan menerapkan label manipulator agama.
Baca:Tunduk Pada Fatwa MUI, Bukan Cara MelawanRadikalisme!
Harus ada upaya yang serius untuk mencegah meluasnya, dengan apa yang sekarang ini banyak disebut yaitu mengenai radikalisme, kata Jokowi saat membuka rapat terbatas dengan topik Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, di Kantor Presiden, Kamis (31/10).
Jokowi melempar wacana untuk merubah istilah gerakan radikalisme. Dia menyebut frasa manipulator agama mungkin bisa menjadi pengganti dari gerakan radikalisme.