Surabaya, Gesuri.id - Kalangan anggota DPRD Surabaya menilai penanganan virus corona jenis baru (COVID-19) di Jawa Timur tidak bergerak berdasarkan indikator terukur.
Anggota Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Kota Surabaya Syaifudin Zuhri, mengatakan tidak adanya strategi komprehensif untuk penanganan COVID-19 di Jatim terbukti dengan adanya pengalihan mobil laboratorium polymerase chain reaction (PCR) pinjaman Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dari Surabaya ke daerah lain yang angka kasus positif COVID-nya di bawah Surabaya.
Baca:DampakCorona, HIPMIJatimDorong Stabilitas Ekonomi
Surabaya sebagai ibukota dan kota terbesar adalah episentrum utama di Jawa Timur, baik dari sisi jumlah positif hingga tingkat penularan. Surabaya berada di posisi tertinggi semestinya menjadi prioritas, kata Syaifudin yang juga ketua Fraksi PDI Perjuangan Surabaya ini.