Denpasar, Gesuri.id - Sekretaris Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hasto Kristiyanto menyampaikan tiga pantun saat menerima dukungan dari Forum Alumni Angkatan Muda Muhammadiyah Bali, di Renon, Denpasar, Sabtu (4/11).
Pantun itu menyinggung soal sikap pemerintah yang mencopot baliho Ganjar-Mahfud, pihak yang melukai kasih Ibu Pertiwi, hingga Prabowo Subianto.
Kami berempat, PDI Perjuangan, PPP, Perindo dan Hanura bersama relawan menyadari bahwa Pak Ganjar dan Prof Mahfud MD memenuhi kriteria-kriteria sebagai seorang pemimpin yang baik, yang berkarakter, yang punya pengalaman lengkap, yang mulai keberhasilan dari keluarga, yang punya visi masa depan, yang jujur, yang berani ambil risiko ketika berhadapan dengan hal-hal yang pahit terhadap bangsa dan negara. Karena itu pada kesempatan ini kami persembahkan juga suatu pantun yang mencerminkan suasana hati kami, sebutnya.
Pertama. Pulau Bali Pulau Dewata. Masyarakatnya ramah terbuka pada siapa saja. Namun ada yang tega merusak suasana. Melepas baliho dan bendera sebagai cermin ketidakadilan nyata, kata Hasto disambut tepuk tangan para hadirin di Renon, Denpasar, Sabtu (4/11).
Pantun kedua, Bali bumi spiritual terkenal di dunia. Masyarakatnya relijius dengan kultur khas Indonesia. Di sini berlaku hukum karmapala. Bagi siapa pun yang cederai kasih Ibu Pertiwi demi perpanjangan kuasa, tambah Hasto.