Jakarta, Gesuri.id -Politisi milenial PDI Perjuangan, Abraham Garuda Laksono mengatakan, bahwa melalui mekanisme demokrasi rakyat butuh pemimpin berkelas dan berkualitas. Karena itu rakyat memiliki hak untuk memilih pemimpin terbaik melalui rekrutmen calon pemimpin diPemilusebagai bentuk kedaulatan rakyat.
Kendati dalam Pemilu, rakyat kerap disuguhkan berbagai pilihan calon pemimpin melalui slogan dan gambar terpampang di baliho-baliho besar di pingir jalan. Alih-alih untuk merebut hati rakyat agar mau mencoblos sang calon di bilik suara.
Rakyat hanya melirik baliho para calon pemimpin berjejer di kiri-kanan jalan itu. Padahal calon-calon di baliho juga nampak menghibur tersenyum sepintas. Namun tadi, rakyat hanya melintas, karena merasa sudah terlalu lelah.
Rakyat malah menganggap baliho-baliho itu tak memberi makna dan bukanlah jawaban. Baliho hanya kelemahan bagi mereka yang tak mampu menyentuh hati, tegas rakyat katanya.
Abraham melihat fenomena baliho di setiap Pemilu itu sebagai keniscayaan dalam kompetisi politik yang ketat dari sistem suara terbayak. Untuk menjadi terpilih dalam Pemilu, menebar baliho merupakan strategi propaganda dankampanyeagar dikenal dan rakyat mau memilih.