Endro Ungkap Sistem Pemilu Berbasiskan Suara Terbanyak Miliki Dampak Negatif

Memunculkan pemimpin berbasiskan populisme (popularitas) dan kekuatan uang berpotensi memperlebar jarak antara pemimpin dengan masyarakat.
Kamis, 08 Agustus 2024 10:45 WIB Jurnalis - Heru Guntoro

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi II DPR RI Endro Suswantoro Yahman menyebut, Pemilu berbasiskan suara terbanyak (one man one vote) mengandung dampak negatif ikutan antara lain memunculkan pemimpin berbasiskan populisme (popularitas) dan kekuatan uang berpotensi memperlebar jarak antara pemimpin dengan masyarakat yang dipimpinnya.

Endro yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Pesawaran ini mengatakan, bila jurang yang semakin dalam jarak antar pemimpin dengan masyarakat, maka semakin sulit mewujudkan sila ke-5 dari Pancasila, yaitu keadilan sosial yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat.

Inilah tantangan bagi kita semua bagaimana masyarakat perlu diperkuat pemahaman 4 pilar MPR RI yaitu, Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI yang digunakan sebagai alat untuk menngontrol pemimpin dalam menjalankan pemerintahan, ungkap Endro saat menggelar sosialisasi empat pilar MPR- RI di kantor DPC PDI Perjuangan Desa Bagelen, Kecamatan Gedong Tataan, Selasa (6/8).

Baca:Ganjarist Komitmen Setia DukungGanjarPranowo di Pilpres 2029

Baca juga :