Jakarta, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memaparkan berbagai data penelitian mengenai berbagai keanehan dalam pemilu saat SBY masih berkuasa agar tidak menjadi sumir seperti tuduhan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) dan Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal kecurangan Pemerintahan Jokowi di Pemilu 2024.
Pemaparan itu disampaikan Hasto dalam konferensi pers secara daring, Minggu (18/9), menanggapi tuduhan SBY itu. Hasto menyatakan SBY tidak bijak ketika membuat tuduhan itu. Dan Hasto malah memaparkan bahwa dugaan kecurangan pemilu justru terjadi saat SBY berkuasa.
Baca:Kecurangan Pemilu 2009 di Era SBY, DPT dan TPS Fiktif
Kata Hasto, PD adalah contoh kehadiran partai elektoral yang dipengaruhi gelombang reproduksi politik Amerika Serikat di Indonesia. PD, pada 2009, berhasil mendapat kenaikan suara 300 persen dibanding raihan di Pemilu 2004.
Sistem multipartai seperti Indonesia yang sangat kompleks dengan intensitas persaingan yang sangat tinggi, sebenarnya tidak memungkinkan bagi parpol seperti Partai Demokrat untuk mengalami kenaikan 300 persen pada Pemilu 2009 lalu. Ini adalah suatu anomali di dalam pemilu, kata Hasto.