Jakarta, Gesuri.id Antisipasi Isu kecurangan yang mencuat selama pemilihan umum (pemilu) Februari 2024 lalu, PDI Perjuangan tengah mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk memastikan proses Pilkada November 2024 berjalan lebih bersih dan adil. PDI Perjuangan mengantisipasi kemungkinan terjadinya duplikasi masalah yang sama seperti yang terjadi dalam pilpres dan pileg, dan telah merumuskan beberapa strategi mitigasi untuk menghadapi potensi kecurangan.
Skenario terburuk yang memproyeksikan terulangnya masalah-masalah yang ditemukan pada pilpres dan pileg menjadi dasar perencanaan mitigasi. Salah satu langkah utama adalah melakukan analisis mendalam untuk mengidentifikasi kemungkinan duplikasi koalisi pendukung yang mungkin serupa antara pilpres 2024 dan pilkada mendatang, ungkap Andi Widjajanto Kepala Badan Riset dan Analisis Kebijakan Pusat Partai saat di wawancara secara khusus oleh gesuri.id, Rabu (7/8).
Ex Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) itu mengatakan apabila teridentifikasi adanya duplikasi, PDI Perjuangan akan menerapkan strategi mitigasi yang komprehensif, mulai dari tingkat operasional hingga taktis.
Fokus mitigasi meliputi kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengatasi politik intimidasi serta politik logistik yang berpotensi mempengaruhi integritas pemilihan. Ini termasuk memonitor kemungkinan pengulangan jejaring atau praktik yang digunakan pada pemilu sebelumnya, jelasnya.
Andi mengatakan jika pengalaman dari pemilu Februari 2024 dianggap sebagai pembelajaran berharga bagi partai. Dengan memanfaatkan pengalaman tersebut, PDI Perjuangan berkomitmen untuk mengurangi risiko terulangnya masalah politik non-pemilu yang dapat menghalangi jalannya pilkada secara adil.