Denpasar, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI, I Ketut Kariyasa Adnyana menyebut sistem proporsional terbuka (memilih nama caleg,red) membuka peluang suburnya money politics (politik uang).
Kekuatan para pemodal akan menjegal kaum intelektual, untuk bisa lolos menjadi dewan perwakilan rakyat.
Sistem terbuka sudah diterapkan tiga kali pemilu (2009, 2014, 2019,red). Terbukti, sistem proporsional terbuka menjadikan pemilu yang transaksional, politik yang transaksional. Selama ini, kalau tidak punya uang tidak mungkin jadi dewan. Bayangkan berapa uang yang keluar, dekat pemilu bayar. Tetapi kalau sistem tertutup, orang memilih partai, otomatis bisa ditentukan kualitas calon wakil rakyatnya, ujar Kariyasa Adnyana di sela-sela Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, di Gedung Wanita Laksmi Graha, Buleleng, Senin (13/3).
Baca:KariyasaDorong RUU Omnibus Law Kesehatan Segera Disahkan