Jakarta, Gesuri.id- Ketua Relawan Ganjar-Mahfud (RGM) dan praktisi hukum, Petrus Loyani mengkritisi fenomena perilaku politik anak muda terutama terkait beberapa kejadian terbaru yang melibatkan Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Joko Widodo.
Melalui rilis videonya, Sabtu (23/12), Petrus menyampaikan pandangannya terhadap tindakan Gibran yang membagikan susu gratis di acara Car Free Day. Meskipun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyatakan bahwa itu bukan pelanggaran, Loyani menyoroti perubahan perilaku tersebut sejak Gibran menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto.
Pertanyaan saya, mengapa itu tidak ditinjau dalam konteks posisi Gibran sebagai calon wakil presiden? Perilaku Gibran sekarang tidak bisa dipisahkan dari statusnya sebagai calon wakil presiden, ujar Petrus.
Ia menilai tindakan seperti pembagian susu gratis harus diinterpretasikan sebagai money politik. Loyani juga membahas peristiwa ketika Gibran membagi sesuatu dari karung di Pondok Pesantren asuhan Agil Siraj, menyarankan KPU dan Bawaslu untuk menyelidiki kejadian tersebut.
Saya tidak tahu apakah itu uang atau bukan, tetapi KPU dan Bawaslu harus meneliti peristiwa itu. Jika itu uang, jelas itu merupakan praktek money politik, tambahnya.