Jakarta, Gesuri.id - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD melakukan kampanye di wilayah Jawa Barat. Setelah ke Garut, Tasik, dan Ciamis, Mahfud melanjutkan kunjungannya ke wilayah Bandung.
Mahfud mengunjungi Pondok Pesantren Sirnamiskin. Mahfud yang datang pada pukul 08.15 WIB, disambut hangat pengasuh Ponpes yakni KH. Achmad Syaiful Rizal dan Rais Syuriah PCNU Kota Bandung, KH Ateng Muhaimin.
Kedatangan Mahfud itu disambut dengan kalung kain bernuansa putih, dengan corak batik berwarna merah oleh Kiai Achmad Syaiful. Mengenakan batik warna merah, kedatangan Mahfud disambut dengan lantunan selawat dari para santri.
Mahfud mengaku punya alasan khusus mengunjungi ponpes Sirnamiskin ini. Ia mengungkapkan, Ponpes tersebut menjadi salah satu saksi sejarah perjalanan para kiai Nahdlatul Ulama (NU). Sebab, KH Hasyim dan KH. Ahmad Dimyati menjadi pendorong pendirian pesantren ini.
KH. Wahid Hasyim juga kerap ke sini. Gus Dur waktu kecilnya juga pernah di sini. KH. Syaiful Rizal juga teman saya, kata Mahfud di Ponpes Sirnamiskin, Bandung, Sabtu (16/12).
Pesantren tersebut, kata Mahfud, kerap menjadi tuan rumah jika NU punya tamu-tamu penting. Tak hanya itu, pesantren ini juga dekat dengan Gus Dur.
Jadi kami ini semacam napak tilas pesantren yang dekat dengan Gus Dur. Apalagi hari ini (Sabtu) haul Gus Dur, sedang haul Gus Dur, ucap pria yang menjabat sebagai Menko Polhukam ini.
Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mengaku selalu ingat pesan dari guru ideologisnya itu. Ia pun mengaku, Gus Dur pernah berpesan, jika Mahfud hendak jadi pejabat, agar masuk dan keluarnya nyaman dan tidak membebani orang, diminta baca doa khusus petikan dari ayat Al-quran surat Al Isra.
Ya Allah, bawalah aku masuk ke tempat kerja baru dengan cara yang benar. Dan nanti tolong bawa saya keluar menyelesaikan tugas itu dengan cara yang benar pula. Dan berilah kekuasaan yang bisa menolong orang banyak, ingat Mahfud.
Mahfud menaruh harapan besar kepada setiap santri di setiap Ponpes. Menurutnya, santri memiliki syariah yang penuh dengan kedamaian untuk membangun negara.
Saya berharap dari pesantren akan lahir kader bangsa yang demokratis dan berwawasan syariah yang penuh kedamaian, kerukunan. dan persaudaraan, pungkas Mahfud.