Jakarta, Gesuri.id - Elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Joko Widodo-KH Maruf Amin terus meningkat dibandingkan survei sebelumnya, dari 52,7 persen menjadi 53,9 persen.
Kasus kebohongan publik yang dilakukan oleh Ratna Sarumpaet memiliki efek elektoral, sehingga elektabilitas pasangan capres-cawapres, Jokowi-Maruf naik satu persen, kata Direktur Eksekutif Y-Publica, Rudi Hartono saat memaparkan hasil surveinya bertema Politik Kebohongan Mengancam Pemilu 2019?, di Jakarta, Senin (5/11).
Baca:Hendrawan: Tetap Bekerja Keras, Meski Unggul diSurvei
Sementara elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menurun sekitar 0,3 persen dari 28,6 persen menjadi 28,3 persen.
Rudi menjelaskan, gerak cepat kepolisian menangani kasus hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet serta politik kebohongan yang dituding dilakukan oleh rival oposisi berkontribusi menaikkan elektabilitas Jokowi-Maruf.