Saat Ketua DPP PDI Perjuangan Ingatkan Keputusan Negara Berbasis Kepentingan Pribadi Penguasa Akan Jorokkan Negara ke Jurang

Apa karena Pak Yasonna mungkin ditegur karena tidak meminta persetujuan kepada presiden atas pengesahan perpanjangan kepengurusan DPP Partai
Senin, 02 September 2024 09:57 WIB Jurnalis - Haerandi

Jakarta, Gesuri.id - DPP PDI Perjuangan menduga ada masalah besar yang sedang terjadi dibalik keputusan reshuffle kabinet, atas Yasonna Laoly dan Arifin Tasrif, di tak lebih dari 60-an hari jelang berakhirnya pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.

Hal itu diungkap oleh Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat, dalam konferensi pers di Gedung Kantor Pusat partai di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (19/8).

Secara prinsipil, PDI Perjuangan tak bisa menolak atau menyetujui keputusan presiden itu karena hak reshuffle kabinet adalah hak prerogatif seorang presiden. Namun, dari sisi penilaian terhadap sebuah kebijakan, PDI Perjuangan melihat sesuatu yang sangat mengkhawatirkan.

Pertama, Yasona direshuffle padahal kabinet tinggal bekerja kurang dua bulan lagi. Ini menimbulkan pertanyaan tentang apa alasan sebenarnya reshuffle kedua menteri itu.

(Apa) karena Pak Yasonna mungkin ditegur karena tidak meminta persetujuan kepada presiden atas pengesahan perpanjangan kepengurusan DPP Partai kemarin, kata Djarot.

Baca juga :