Jakarta, Gesuri.id - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Kiai Maruf meminta masyarakat melihat lembaga survei yang berafiliasi kepada KPU.
Hal ini demi menghindari adanya kebohongan publik akan hasil survei dari lembaga yang tidak kompeten.
Baca:Klaim Sandiaga Soal Suara Bukan dariSurveiLembaga Kredibel
Kita harus lihat track record. Kita harus berkaca pada lembaga survei yang asosiasinya masuk ke KPU. Jadi lembaga survei yang diakui KPU itu memberi data kedua paslon itu bedanya masih 20 persen, tutur Ketua TKN Jokowi-Kiai Maruf Erick Thohir di Jakarta, Rabu (6/2).
Selain itu, Erick menjelaskan timnya tidak khawatir terkait hasil survei yang dikeluarkan lembaga Media Survei Nasional (Median) dan Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) yang menjelaskan selisih elektabilitas kedua pasangan calon menjadi sebesar 15-18 persen usai debat perdana pada pertengahan Januari lalu.