Jakarta, Gesuri.id - Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud MD mengungkap semakin masifnya dugaan kecurangan dan intimidasi mendekati hari pemungutan suara Pemilu 2024. Tim pasangan kandidat pemilihan presiden nomor urut 3 itu berharap masyarakat terus memonitor indikasi kecurangan yang muncul demi mewujudkan pemilu yang jujur dan adil.
Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, di Media Center Ganjar-Mahfud, Jakarta, Rabu (17/1/2024), mengatakan, setidaknya dugaan kecurangan dan intimidasi itu terjadi di tiga daerah. Pertama, dugaan pelanggaraan yang dilakukan oleh Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Muhammad Hasbi dalam acara Rembuk Guru di museum daerah setempat.
Dalam kesempatan itu, Hasbi menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo sudah menjanjikan pengangkatan calon pegawai negeri sipil (CPNS) bagi tenaga pengajar dan program itu akan dilanjutkan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, jika terpilih pada Pilpres 2024.
Kemudian, dugaan pelanggaran kedua, adanya anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, yang memberikan dukungan kepada Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Adapun dugaan pelanggaran yang ketiga adalah Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Medan, yang sekaligus menjabat Sekretaris Jenderal Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), mengarahkan para guru dan kepala sekolah untuk memilih Prabowo-Gibran.