Jakarta, Gesuri.id - Tudingan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kepada pemerintahan Jokowi yang menggunakan kekuasaan menggerakkan aparat TNI-Polri dan BIN untuk kepentingan Pilkada dibantah Politisi PDI Perjuangan Komarudrin Watubun. Menurut dia, justru saat berkuasa, SBY menggunakan alat-alat negara agar tidak netral pada Pilpres 2004 dan 2009.
Ketika Pilpres 2009, SBY membujuk komisioner KPU dengan iming-iming tertentu sehingga banyak yang dijadikan pengurus teras partainya seperti Anas Urbaningrum dan Andi Nurpati. Siapa yang di belakang tim alfa, bravo dan delta yang dibentuk SBY, warga sipilkah? Mengapa Antasari Ketua KPK dipenjara hanya karena mau mengusut IT Pemilu? Siapa yang menggunakan dana APBN melalui bansos untuk keperluan pemilu? Siapa yang memanipulasi DPT tahun 2009? Siapa yang gunakan intelijen untuk pilpres 2004 dan 2009? kata Ketua DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun dalam keterangannya, Minggu (24/6/2018).
Komaruddin mengatakan, apabila pemerintahan Jokowi menggunakan alat negara, maka seharusnya calon-calon yang diusung parpol pro pemerintah bisa meraih kemenangan mutlak di Pilkada sebelumnya. Dia meminta SBY tidak menyamakan pemerintahan Jokowi dengan pemerintahannya.
Kami taat pada aturan main, dan kami percaya rakyatlah yang menjadi penentu dalam pilkada, bukan alat negara, ungkapnya.
Dia balik menyebut SBY tidak memikirkan bangsa dan negara lewat Pilkada. Komaruddin menuding SBY hanya mengutamakan kepentingan partai dan keluarganya.