Semarang, Gesuri.id - Calon gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan solid dan satu komando sehingga tidak bisa dipecah belah serta diadu domba dengan berbagai cara.
Dalam pertarungan pilkada, lawan politik akan menggunakan segala cara untuk membuat PDI Perjuangan lemah, caranya macam-macam, yang langsung ya kampanye hitam, atau cara memutar dengan memecah belah partai dari dalam atau memberitakan seolah-olah ada friksi di dalam sehingga membuat kader tidak percaya diri, katanya di Semarang, Jumat (9/2).
Menurut Ganjar, indikasi adu domba di internal PDI Perjuangan itu sudah terlihat dari pemberitaan media massa akhir-akhir ini seperti munculnya berita yang membenturkan dirinya dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani serta Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly yang juga kader PDI Perjuangan.
Pembenturan tersebut, kata Ganjar, dilakukan untuk membuat kader merasa partai tidak kompak sehingga mesin partai tidak akan bergerak selaras dan satu komando.
Muncul berita seolah-olah saya menyeret-nyeret nama Mbak Puan waktu saya menjadi saksi sidang e-KTP, Pak Yasonna juga, padahal saya tidak pernah menyebut nama-nama itu sama sekali, mungkin besok saya dibenturkan dengan sekjen, bahkan dengan ketua umum. Intinya satu, membuat seolah-olah PDI Perjuangan tidak solid, ujarnya.