Karanganyar, Gesuri.id- Calon Gubernur yang diusung PDI Perjuangan Ganjar Pranowo bertindak cepat merespon keluhan masyarakat terkait kekurangan stok pupuk bersubsidi. Diketahui Ia langsung menambah alokasi pupuk di tingkat pengecer untuk petani Karanganyar.
Jelang Pilgub Jawa Tengah ini Banyak Kartu Tani dipolitisasi, diketahui berkembang cerita bahwa Kartu Tani yang diperuntukkan untuk petani untuk mempermudah akses memperoleh pupuk bersubsidi justru faktanya mempersulit petani. Itu ditandai oleh Kebutuhan pupuk petani yang seharusnya 1 kwintal hanya diperbolehkan untuk membeli 15 kilo pupuk saja, jauh untuk bisa memenuhi kebutuhan pertanian.
Mereka mengeluh, kebutuhannya 1 kuintal kok cuma bisa beli 15 kilogram. Katanya ini gara-gara kartu tani dan ada yang bilang akan mencabut kartu tani segala, kata Ganjar saat bertemu petani di tanah kelahirannya, Karanganyar, Minggu (1/3).
Menurut Ganjar, penyebab kurangnya alokasi pupuk bersubsidi berasal dari Kementerian Pertanian. Alokasi pupuk dari Kementerian Pertanian tidak sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) petani. Contohnya, lanjut Ganjar adalah pupuk pupuk urea cuma turun 90 persen dari RDKK, SP-36 malah hanya sekitar 48 persen.
Selain itu, tambahnya, Begitu juga dengan NPK Phonska dan ZA yang turunnya jauh lebih kecil dari RDKK Sampai akhirnya Gubernur Jawa Tengah non aktif ini menelepon Kementerian Pertanian agar menambah kekurangan stok pupuk bersubsidi yang menjadi pangkal kesulitan petani. Hasilnya per 5 April, Jateng akan mendapat tambahan alokasi pupuk bersubsidi. Petani akan mendapat pupuk sesuai kebutuhan, bukan berdasarkan kuota lagi.