Jakarta, Gesuri.id - Muhammad Andika Perkasa (nama lahir: Fransiskus Xaverius Emanuel Andika Perkasa lahir 21 Desember 1964) adalah seorang purnawirawan TNI yang menjabat Panglima Tentara Nasional Indonesia pada tahun 2021 sampai 2022. Andika merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1987. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat.
Pada saat dilantik, ia adalah Panglima TNI tertua sepanjang sejarah, tetapi catatan tersebut selanjutnya dipecahkan oleh Laksamana Yudo Margono yang dilantik menggantikannya pada tanggal 19 Desember 2022. Selain itu juga berasal dari keluarga campuran Magelang, Jawa Tengah dan Blitar, Jawa Timur.
Riwayat pendidikan
Pendidikan Akademik
SMP, SMA & Strata-1
-SMP Marsudirini Jakarta (1980)
-SMA Negeri 6 Jakarta (1983)
-S-1 Manajemen Universitas Terbuka
Strata-2
-The Military College of Vermont, Norwich University, Northfield, Vermont, Amerika Serikat.[8] Judul tesis: Iraq's Next Major Violation of Resolution 687 & the Most Likely Response of the United States (1999).
-National War College, National Defense University, Washington D.C., Amerika Serikat (2003).
-Harvard University, Massachusetts, Amerika Serikat (2004).
Baca: Ganjar Optimistis Jateng Jadi Barometer Keamanan
Strata-3
-The Trachtenberg School of Public Policy and Public Administration, The George Washington University, Washington D.C., AS (2005).
Pendidikan Militer
-Akademi Militer (1987)
-Sesarcab Infanteri
-Pendidikan Komando
-Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) (Lulusan Terbaik Susreg XXXVII 2000)
-Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas RI)
Karier
Andika mengawali kariernya sebagai perwira pertama infanteri di jajaran korps baret merah (Kopassus) Grup 2 /Para Komando dan Satuan-81 /Penanggulangan Teror (Gultor) Kopassus selama 12 tahun, dan setelah penugasan di Departemen Pertahanan dan Keamanan (Dephankam) dan Mabes TNI-AD kembali bertugas di Kopassus sebagai Komandan Batalyon 32/Apta Sandhi Prayuda Utama, Grup 3/Sandhi Yudha;
Jenderal TNI Andika Perkasa mengenyam pendidikan tinggi Strata-1 (Sarjana Ekonomi) di Universitas Terbuka[7] dan meraih 3 gelar akademik Strata-2 (M.A., M.Sc., M.Phil.)[8][10] serta 1 gelar akademik Strata-3 (Ph.D) dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di Amerika Serikat.
Jabatan sebelumnya sebagai perwira menengah (pamen) pada kepangkatan Kolonel (Inf.) adalah Sespri Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Komandan Resimen Induk (Danrindam) Kodam Jaya/Jayakarta di Jakarta, Komandan Resor Militer (Danrem) 023/Kawal Samudera Kodam I/Bukit Barisan berkedudukan di Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara. Kemudian dipromosikan ke jabatan perwira tinggi (pati) dengan pangkat Brigadir Jenderal TNI sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI-AD (Kadispenad), Jakarta pada tanggal 25 November 2013 berdasarkan Keputusan Panglima TNI No. Kep/871/XI/2013 tanggal 8 November 2013.
Pada November 2021, ia dicalonkan oleh Presiden Joko Widodo untuk memegang jabatan Panglima Tentara Nasional Indonesia, menggantikan Marsekal TNI Dr. Hadi Tjahjanto yang akan memasuki masa purna tugas.
Kiprah politik
-Calon Gubernur Jawa Tengah
Kehidupan pribadi
Ayah Andika, F.X. Soenarto, merupakan seorang pensiunan ABRI dari korps Zeni.
Andika menikah dengan Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono yang merupakan anak perempuan dari Jenderal TNI A.M. Hendropriyono. Andika sebelumnya beragama Katolik dan kemudian beralih keyakinan menjadi Muslim saat menikah.
Riwayat jabatan
Letnan Dua s/d Letnan Satu
-Komandan Peleton Grup 2/Para Komando, Kopassus (1987)
-Komandan Unit 3, Grup 2/Para Komando, Kopassus (1987)
-Komandan Subtim 2, Sat Gultor 81, Kopassus (1991)
Kapten
-Komandan Tim 3, Sat Gultor 81, Kopassus (1995)
-Komandan Resimen 62, Yon 21 Grup 2/Para Komando, Kopassus (1997)
-Pama Kopassus (1998)
Mayor
-Pamen Kopassus (1999).
-Kepala Seksi Kajian Strategi Hankam, Subdit Kebijakan Pelaksanaan (Jaklak), Direktorat Kebijakan Strategi (Ditjakstra), Ditjen Strahan, Departemen Pertahanan (2000).
-Kepala Seksi Penyusunan, Subdit Kebijakan Pelaksanaan (Jaklak), Direktorat Kebijakan Strategi (Ditjakstra), Ditjen Strahan, Departemen Pertahanan (2001).
-Pamen Mabes TNI-AD (2001).
Letnan Kolonel
-Komandan Batalyon (Danyon) 32/Apta Sandhi Prayuda Utama, Grup 3/Sandhi Yudha, Kopassus (2002).
-Kepala Seksi Intelijen, Korem 051/Wijayakarta, Kodam Jaya/Jayakarta (2002).
-Pabandya A-33, Direktorat A, Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI (2002).
-Pabandya IV/Fasdik, Spaban Opsdik, Sdirdik, Kodiklat TNI-AD (2008).
-Kepala Bagian Perencanaan, Sdirum, Kodiklat TNI-AD (2009).
Baca: Ganjar Pranowo Tak Ingin Masyarakat Alami Kesusahan
Kolonel
-Sekretaris Pribadi (Sespri) Kepala Staf Umum (Kasum) TNI (2010)
-Komandan Resimen Induk (Danrindam) Kodam Jaya/Jayakarta (2011)
-Komandan Resor Militer (Danrem) 023/Kawal Samudera, Kodam I/Bukit Barisan (2012)
Brigadir Jenderal
-Kepala Dinas Penerangan TNI-AD (Kadispenad) (2013)
Mayor Jenderal
-Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) (2014)
-Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura (2016)
Letnan Jenderal
-Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad) (2018)
-Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) (2018)
Jenderal
-Kepala Staf TNI Angkatan Darat (2018)
-Panglima Tentara Nasional Indonesia (2021)