Ikuti Kami

Dinamika Politik Menjelang Pilkada Brebes 2024

Oleh: Muamar Riza Pahlevi, Sekretaris Lembaga Independen untuk Demokrasi Indonesia (LIDINA), Dosen STAI Brebes

Dinamika Politik Menjelang Pilkada Brebes 2024
Bakal Calon Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma

Jakarta, Gesuri.id - Hingga saat ini, belum ada calon bupati dan wakil bupati Brebes yang secara resmi mendapatkan rekomendasi dari DPP partai politik. Para calon masih menunggu dengan harap-harap cemas untuk mengetahui apakah mereka akan mendapatkan dukungan dari partai politik tertentu atau tidak. Ketidakpastian ini menciptakan spekulasi tentang langkah politik selanjutnya bagi para calon jika mereka tidak memperoleh rekomendasi yang diinginkan. Partai politik lain juga masih berhitung, mempertimbangkan elektabilitas calon hingga kondisi finansial mereka.

Tiga Skenario Pilkada Brebes 2024

Ada beberapa skenario yang diprediksi akan terjadi dalam Pilkada Brebes 2024. Berikut adalah tiga skenario utama yang dapat muncul menjelang pendaftaran calon bupati dan wakil bupati ke KPU pada akhir Agustus nanti:

1. Tiga Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati
    Pasangan 1: Paramitha Widya Kusuma (didukung oleh Partai Gerindra atau PKB).
    Pasangan 2: Narjo (diusung oleh PDIP) dan pasangan dari Partai Golkar.
    Pasangan 3: Heri Laksono atau Asrofi (diusung oleh PKB dan koalisi).

PDI Perjuangan memiliki 12 kursi, Golkar 7 kursi, dan Gerindra 8 kursi. PKB membutuhkan koalisi dengan partai lain seperti PPP atau Partai Demokrat untuk mencapai minimal 10 kursi di DPRD Kabupaten Brebes.

2. Dua Pasangan Calon
   Pasangan 1: Paramitha beserta wakilnya.
   Pasangan 2: Narjo dan wakilnya (atau Heri Laksono/Asrofi dari PKB).

Dua pasangan calon ini akan terjadi jika Narjo mendapat rekomendasi dari PDI Perjuangan, sementara Paramitha mendapat rekomendasi dari partai lain atau sebaliknya.

3. Calon Tunggal
   Pasangan: Paramitha beserta wakilnya.

Skenario ini akan terjadi jika Paramitha mendapat rekomendasi dari PDI Perjuangan dan partai-partai lain akhirnya juga mendukungnya. PKB, Gerindra, dan Golkar akan bersaing untuk posisi wakil bupati, sementara partai lainnya menjadi pendukung. Namun, calon tunggal harus menghadapi tantangan besar jika melawan kotak kosong.

Tantangan dan Ironi

Calon tunggal Paramitha akan menghadapi tantangan dari relawan militan Narjo dan kader partai lain yang tidak mendukung kepemimpinan perempuan dan PDI Perjuangan. Stereotip negatif terhadap kepemimpinan perempuan juga dapat menjadi kendala besar.

Kemungkinan Calon Perseorangan

Kemungkinan munculnya calon perseorangan sangat kecil mengingat persyaratan dukungan minimal 98 ribu dari warga Brebes yang sudah memiliki hak pilih. Namun, Topari, kader PDI Perjuangan, masih mungkin mencari dukungan dari partai politik lain.

Kesimpulan

Dari ketiga skenario tersebut, skenario kedua dan ketiga paling mungkin terjadi, dengan skenario ketiga yang lebih berpeluang besar. Jika Paramitha mendapat rekomendasi dari PDI Perjuangan dan wakilnya dari Partai Gerindra atau PKB, maka partai lain kemungkinan akan merapat. Namun, jika terjadi calon tunggal, tantangan dari kotak kosong harus diantisipasi untuk menghindari kekalahan seperti yang pernah terjadi di Kota Makassar.

Kita tunggu perkembangan lebih lanjut saat pendaftaran calon di KPU Brebes pada akhir Agustus nanti. Siapa yang akan mendapatkan rekomendasi dan bagaimana komposisi pasangan calon bupati dan wakil bupati akan terbentuk? Hanya waktu yang akan menjawab.

Quote