Ikuti Kami

Jokowi-Ma'ruf Jadikan Peningkatan Kualitas Manusia Nomor 1

Dan di poin pertama terkait Peningkatan Kulitas Manusia Indonesia, ditelurkan menjadi 6 Program Aksi

Jokowi-Ma'ruf Jadikan Peningkatan Kualitas Manusia Nomor 1
Capres-Cawapres Joko Widodo-KH. Ma'ruf Amin

VISI dan Misi pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Joko Widodo-KH. Ma'ruf Amin telah final dan sudah dipublikasi di Website resmi KPU RI.

Paslon nomor urut 01 yang diusung PDI Perjuangan, Golkar, PKB, PPP, NasDem, Hanura, PKP, PSI dan Perindo ini mengarusutamakan peningkatan kualitas manusia Indonesia dengan menempatkannya di poin pertama dalam penjabaran Misi.

Tertuang sembilan poin Misi yang merupakan percepatan, pengembangan, dan pemajuan Nawa Cita I dengan tetap konsisten menerapkan Trisakti sebagai pijakan strategis operasional. 

Yang patut diapresiasi adalah, Jokowi-Kiai Ma'ruf  senantiasa mengutamakan pembangunan manusia (berpusat pada manusia).

Di tengah pertarungan kompetisi Global dan mengecilnya harapan akan sumber daya alam yang kian menipis: pengembangan sumber daya manusia adalah sebuah keniscayaan.

Adalah Tugas Negara dan segenap Bangsa untuk turut dalam mencerdaskan anak bangsa, seperti yang diamanahkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Ada pun dari 9 poin Misi yang menjadi pijakan perjuangan Paslon Jokowi-Kiai Ma'ruf diejawantahkan dalam sejumlah Program Aksi. Dan di poin pertama terkait Peningkatan Kulitas Manusia Indonesia, ditelurkan menjadi 6 Program Aksi.

Jokowi-Kiai Ma'ruf sadar, setelah tahapan besar percepatan pembangunan infrastruktur, tahapan besar berikutnya jika diamanahkan kembali memimpin Negeri ini, mereka akan fokus pada investasi peningkatan kualitas manusia Indonesia yang maju, unggul, dan sejahtera.  

Jokowi-Kiai Ma'ruf dalam menyukseskan misi Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia, mempunyai Program Aksi: Pertama, Mengembangkan Sistem Jaminan Gizi dan Tumbuh Kembang Anak.

Kedua, Mengembangkan Reformasi Sistem Kesehatan. Ketiga, Mengembangkan Reformasi Sistem Pendidikan. Keempat, Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi. Kelima, Menumbuhkan Kewirausahaan. Keenam, Menguatkan Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan. 

Kesembilan Misi dan Enam Program Aksi dalam Poin pertama (Misi Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia) itu menjadi harapan baru untuk menjalankan Visi yang sangat visioner dari Jokowi-Kiai Ma'ruf: Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong.

Sejatinya, Visi Misi Jokowi-Kiai Ma'ruf meneruskan jalan perubahan untuk Indonesia Maju telah dilakukan sejumlah kader PDI Perjuangan baik yang duduk sebagai Eksekutif, Legislatif dan para kader yang berprofesi lain seperti pengusaha, jurnalis, aktivis, buruh, pemuka agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dsb.

Upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia menjadi komitmen dan cita cita bersama para kader. Peningkatan Sumber Daya Manusia selama ini menjadi fokus utama di periode awal pemerintahan Jokowi selain terus menggenjot pembangunan secara fisik seperti infrastruktur.

Pun demikian juga dilakukan oleh para kader PDI Perjuangan yang menjadi Kepala Daerah. Walikota Surabaya Tri Rismaharini,  menanamkan Revolusi Mental dengan menutup Lokalisasi Dolly. Ia menilai rusaknya moral bangsa dan sumber daya manusia generasi muda menjadi lemah jika lingkungan sekitar tidak mendukung. Diantaranya penyakit kota besar: kejahatan kriminal, pelacuran, narkoba, dll.

Peningkatan kualitas manusia juga dilakukan Kader PDI Perjuangan yang juga Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Dengan program Siswa Asuh Sebaya (SAS), Azwar Anas menerapka  gotong royong urunan sisea yang mampu untuk membantu siswa lain yang kurang mampu.

Salah seorang Kader PDI Perjuangan yang menjadi penggerak Civil Society dan fokus meningkatkan kualitas SDM generasi muda ialah Putra Nababan. Jurnalis senior yang saat ini menjadi Caleg PDI Perjuangan itu telah membangun gerakan Talent Indonesia sejak beberapa tahun yang lalu. 

Gerakan yang digagas Putra merupakan keprihatinan akan krisis talent di Indonesia. 

Selain itu, ia melihat kondisi Indonesia bersama negara-negara Asia lainnya yang sedang menghadapi dinamika perubahan global yang cukup ekstrim, diantaranya adalah bonus demografi dan perubahan peta kekuatan ekonomi dunia. 

Untuk itu, Caleg DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jakarta Timur ini berharap Indonesia harus memiliki lebih banyak generasi muda dengan kualifikasi talent, bukan sekadar pekerja biasa.

Dus, kita patut optimistis melihat masa depan Indonesia. Pasalnya, calon pemimpin kita, Jokowi-Kiai Ma'ruf, terbukti bersih, merakyat dan sederhana.  Dan yang utama, dalam periode pertamanya, Presiden Jokowi dianggap berhasil dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia.

Dengan jargon kerja, kerja, kerja, masyarakat diajak untuk meningkatkan etos kerja, berdedikasi dan penuh passion. Karena kerja Kita, Prestasi Bangsa.

Dan karena semangat yang diteladani oleh seorang pemimpin seperti Presiden Jokowi, prestasi di bidang olahraga bertahap mulai membaik. Raihan medali emas dan total medali keseluruhan di Asian Games 2018 membuktikan sumber daya manusia di sektor olahraga begitu membanggakan.

Di dunia ekonomi kreatif, para pengusaha muda pemilik bisnis starup didorong untuk lebih maju dan berkarya. Dengan segala insentif dan kemudahan dalam usaha, kebijakan pemerinta menurunkan pajak UKM jadi 0,5 persen turut membantu melahirkan wirausaha baru baik digital maupun offline.

Yang jelas, kualitas manusia Indonesia adalah aset berharga dan ia adalah tonggak peradaban. 

Quote