Jakarta, Gesuri.id - Setelah resmi dilantik sebagai Ketua bidang kebudayaan DPP PDI Perjuangan, nama Tri Rismaharini makin kuat digadang-gadang sebagai calon menteri di kabinet pemerintahan Presiden terpilih, Joko Widodo hingga maju sebagai kandidiat di Pilkada DKI Jakarta mendatang.
Menanggapi kabar itu, Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan terpilihnya Risma sebagai Ketua DPP bukan berarti tengah dipersiapkan sebagai menteri atapun kepala daerah.
Baca: Ditanya Akan Jadi Menteri? Risma Fokus Selesaikan Tugas
Dia mengatakan peluang Risma menjadi menteri sepenuhnya merupakan kewenangan Jokowi selaku pemegang hak prerogatif.
"Menteri itu dari Pak Presiden yang punya hak prerogatif dan kemudian ketua umun PDI Perjuangab ibu Megawati. Nah bagaimana tinggal kita lihat pembicaraan nanti," ujar Hasto saat ditemui di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (19/8).
Hal yang sama juga dikatakan Hasto soal seberapa besar peluang Risma maju sebagai kandidat kepala daerah di Pilkada DKI Jakarta mendatang. Menurutnya, terlalu dini membicarakan masalah itu.
"Pilkada DKI kan masih 2022. Kan masih sangat lama. Karena pilkada kan hanya ada di tahun 2020 kemudian 2022," kata Hasto.
Meskipun Megawati sudah sangat mengakui kehebatan dan kemampuan Risma selama memimpin Surabaya sepanjang dua periode, kini Hasto meminta masyarakat untuk menilai kualitas Risma sebagai menteri mapun gubernur DKI Jakarta.
"Itu Masyarakat yang menilai nanti. Parpol kan mendengarkan suara rakyat, dan parpol kemudian mencalonkan setelah kami atur kami lakukan survei dan kami lakukan pemetaan terhadap kualifikasi pada parpol," papar Hasto.
Baca: Risma Pastikan Tak Ada Intervensi Nama Calon Ketua DPRD
Risma Siap Bangun Persaudaraan
Risma mengaku senang dirinya ditunjuk sebagai Ketua bidang kebudayaan DPP PDI Perjuangan oleh Megawati. Ke depannya, dia mengatakan tugasnya akan membangun persaudaraan antar anak bangsa.
Dia mengatakan, kebudayaan bukan hanya soal seni saja, tapi ada makna yang lebih dalam lagi yaitu merajut persaudaraan.
"Saya senang sekali terus terang, saya membayangkan budaya ini bukan sekadar kesenian, bukan sekedar apa, tapi saya membayangkan saya bisa merakit persaudaraan anak bangsa. itu yang saya bayangkan," kata Risma.
Risma mengatakan dengan membangun erat tali persaudaraan itu akan menghilangkan rasa takut, sebab semua adalah saudara.
"Kalau kita bersaudara kita tidak perlu takut. kita tidak tahu suatu saat berada dimana, anak saya berada dimana, tapi kalau kemudian kita beesaudara kita tidak perlu takut kita ada di manapun," kata Risma.
Baca: Eva: Kerusuhan di Manokwari Sebuah Orkestra Politik
Wali Kota Surabaya ini juga mengaku percaya diri bisa mewujudkan hal itu. Pasalnya, dia mengaku punya modal menjadi ketua bidang kebudayaan karena menyandang status sebagai warga kehormatan dari sejumlah kelompok suku bangsa.
"Saya di Surabaya diangkat jadi mama Papua, ina dari masyarakat Sulawesi Utara, kemudian mama dari masyarakat Ambon, saya punya marga siahaan dari warga batak, jadi boru Siahaan," ujarnya.
Sementara Megawati dalam sambutannya sebelum melantik Risma, menyebut salah satu tugas Risma nantinya adalah berkeliling Indonesia untuk mengompilasi berbagai kearifan lokal dari daerah-daerah.
