Jakarta, Gesuri.id - Setiap kali memasuki bulan Juni, kita diingatkan oleh sejarah penting tentang kelahiran Pancasila, 1 Juni 1945.
Soekarno, telah terlibat dalam gelanggang perjuangan kemerdekaan sejak usia 18 tahun mampu mencerap pengetahuan di luar pengetahuan mainstream, seperti yang terlihat dalam sidang BPUPKI, ketika tokoh-tokoh lain mengajukan konsep ideologi negara yang bercorak modern - negara Islam dan atau negara integralistik (Soepomo) - Soekarno justru mengajukan konsep Pancasila sebagai ideologi negara pada sidang BPUPKI I tanggal 1 Juni 1945.
Pancasila, menurut Soekarno, bukanlah hal baru bagi masyarakat Indonesia, tetapi sudah menyejarah ratusan tahun silam.
Itulah sebabnya, Soekarno menolak predikat yang diberikan oleh Prof Mr Notonagoro saat pengukuhan Doctor Honoris Causa di UGM sebagai 'pencipta Pancasila', tetapi ia lebih setuju sebagai 'penggali Pancasila'.
“Aku bukan pencipta Pancasila. Pancasila diciptakan oleh bangsa Indonesia sendiri. Aku hanya menggali Pancasila daripada buminya bangsa Indonesia. Pancasila terbenam di dalam bumi bangsa Indonesia 350 tahun lamanya. Aku gali kembali dan aku persembahkan Pancasila ini di atas persada bangsa.
Dari Soekarno, kita belajar bagaimana membangun impian lewat ide-ide besar yang dipikirkannya untuk bangsa dan negara tercinta; Indonesia.
Kontribusi Soekarno ini sejatinya terus dijaga dan diinternalisisasi untuk kemajuan negeri, bukan justru ada usaha untuk menghancurkan, dengan misalnya menolak Pancasila, dan mengkampanyekan ideolagi lain yang tidak selaras dengan kepribadian bangsa yang majemuk terdiri dari beragam suku, agama, dan budaya.
Sebagai kepribadian bangsa berarti nilai-nilai Pancasila merupakan ciri khas bangsa Indoensia, baik dalam berperilaku, bertindak maupun berpikir.
Soekarno telah memberi teladan, dan inspirasi bagi generasi bangsa sejak sebelum kemerdekaan Indonesia sampai sekarang. Mari kita hidupkan selalu apinya bukan abunya.
Merdeka! ✊
#1juni
#harilahirpancasila
#pancasila
#sutasoma
#Soekarno
#kitacintaindonesiarayanusantarajaya