Ikuti Kami

'READY' Rena Da Frina-Teddy Risandi Nomor 4 Untuk Bogor Paling Pas

Oleh: Kader PDI Perjuangan, Caleg DPR RI 2024, Isnur Yuhesti.

'READY' Rena Da Frina-Teddy Risandi Nomor 4 Untuk Bogor Paling Pas
istimewa.

Jakarta, Gesuri.id - Mengapa kita katakan bahwa 'READY' pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Bogor, Rena Da Frina-Teddy Risandi dengan no urut 4 yang didukung PDI Perjuangan dan Partai Hanura, paling pas untuk kota Bogor. 

Saya Isnur Yuhesti saat pemilu 2024 sebagai caleg PDI Perjuangan DPR RI yang sudah juga turun untuk Kota Bogor dan Cianjur tanpa bantuan siapapun 'door to door' dengan motor agar mampu masuk hingga ke pelosok gang sempit-pun untuk mengetahui apa keluhan rakyat yang tidak pernah teratasi. Karena saat itu saya hanya ingin tahu apa yang sesungguhnya dibutuhkan oleh masyarakat Kota Bogor.

Saat ini lah saya paham Bogor mendapatkan hadiah terbaik untuk kotanya. Karena Kota Bogor di pilkada hadir yang namanya Ibu Rena Da Frina dengan nomor urut 4  sebagai calon walikota dibantu oleh Teddy Risandi sebagai calon wakilnya.

Nama Rena Dafrina mungkin di ASN kota Bogor tidak asing karena beliau lahir dari bawah, lahir dari rakyat biasa yang tidak ujug-ujug seperti yang lainnya tiba-tiba maju untuk menjadi Walikota Bogor. Karena untuk menjadi seorang pemimpin dimanapun, ia harus mampu memahami tempat dimana ia akan bekerja dan melayani. 

Jika ia saja tidak paham akan tempat dimana ia akan bekerja lalu bagaimana ia akan berbuat sesuatunya. Ingat karena yang akan ia pimpin adalah manusia dan lingkungannya yang dinamis, yang tidak bisa kita kerja untuk menghitung bagai uang seperti teler atau administrasi atau hal lainnya. 

Jika A pasti akan selesai A tapi disini kita butuh pengalaman menjadi pemimpin di tempat paling rendah yaitu sekelas kelurahan lalu naik sebagai pimpinan di wilayah kecamatan. Lalu naik lagi menangani pembangunan infrastruktur tata kota dan kadis RUPR di walkot Bogor. Jadi pengalaman itu bisa dijadikan bekal untuk landasan ia memimpin. 

Paling tidak ia sudah mempunyai bekal bagaimana memberikan standarisasi kebijakan di kelurahan seperti apa lalu kecamatan seperti apa. SOP apa yang harus sangat diperhatikan untuk selalu dievaluasi agar tidak terjadi  penyalahgunaan kekuasaan maupun adanya kepentingan. 

Walkot adalah wilayah kepemimpinan terendah dari suatu wilayah, jadi kekuasaan penuh bisa ia ambil untuk membenahi kota Bogor ini, mulai dari SDM-nya bagaimana mental mereka sebagai penduduk kota penyangga Jakarta sebagai pusat kota kegiatan pemerintahan dan juga perekonomian maka penduduk kota Bogor-pun harus memiliki mental yang kuat untuk dapat bersaing secara baik lalu dapat hidup berdampingan secara kekeluargaan, dan mampu bersaing untuk meningkatkan ekonomi keluarga tanpa harus membodohi atau menipu orang lain. 

Hal-hal semacam ini adalah tugas berat dari seorang walikota karena kerukunan kenyamanan dan kedamaian akan menjadi tujuan utama yang harus diurus oleh seorang walikota Bogor agar tidak lagi menjadi julukan suku atau agama untuk kota Bogor.

Ada lagi permasalahan yang kompleks yang terus diangkat jika ada pemilihan walikota yaitu tentang Angkot dan PKL yang membuat macet, dengan pengalaman tataruang kota Bogor yang sudah pernah duduki pastinya akan mampu memberikan trobosan baru bagi kesemerawutan tatakelola lalin yang ada di kota Bogor.  

Selama ini yang sering diungkapkan oleh banyak orang terutama pendatang wisata, dimana kita akan selalu mendengar kata-kata: "haduuh kalau ke kota Bogor siangan sedikit jika tanggal merah pastinya tua di jalan karena macet kesana sini macet dimana-mana". Semoga di kepemimpinan ibu Rena bisa membawa dampak baik untuk kelancaran arus lalin-nya demi kepentingan semua pihak.

Ada juga kita mendengar tentang kota Bogor adalah kota Kuliner, nah, bagaimana kita akan mampu mengelola semua dengan baik jika kita tidak paham kinerja tatakelola dari kelurahan juga kecamatan mengenai aturan mainnya. 

Tetapi karena sekali lagi ibu Rena sudah berpengalaman menjadi lurah maupun camat maka ia akan mampu mengetahui bagaimana mengelola UMKM sehingga dapat lebih mudah dan juga menghasilkan secara baik dengan penataan ruang yang baik dan lalin yang menunjang. Maka saya yakin Kota Bogor di tangan ibu Rena pasti akan Lebih nyaman lebih maju dan lebih sejahtera adil dan beriman. 

Jadi jika sudah ada perempuan yang lembut berhati tangguh dan bermental baja juga yang mampu mewujudkan Kota Bogor Tertata dan Rakyatnya Cerdas dan Sejahtera untuk apa pilih yang lain. 

Saat ini hidup dengan perekonomian negara yang di ujung tanduk, untuk apa kita coba-coba memilih yang tidak ada pengalamannya yang akhirnya hanya membawa kita pada kesengsaraan lima tahun kedepan. Karena Rena punya 4 program yang langsung dilaksanakan dalam 100 hari kepemimpinannya yaitu Ready Melayani, Ready Sehat, Ready Cerdas , dan Ready Kreatif. 

Maka ketika ada yang baik diberikan pada rakyat dan tidak kamu pilih tapi kamu malah memilih untuk dibodohi dan dibohongi lagi maka kesalahan bukan pada kami yang memberikan semua. Dan yang sudah dipersiapkan dengan pasti untuk kalian semua rakyat kota Bogor.

Selamat memilih, pilihlah yang masuk akal bukan yang membeli masa depanmu 5 tahun kedepan dengan uang yang akan habis dalam satu atau dua hari saja tapi kamu akan menderita selama 5 tahun kepemimpinannya.

Quote