Jakarta, Gesuri.id - Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto hari ini berulang tahun ke 57. Mas Hasto adalah panggilan akrab pria kelahiran Yogyakarta 7 Juli 1966. Bicara Mas Hasto tak akan lepas dari pembicaraan kebangkitan Jokowi di lansekap politik Indonesia dan kembalinya secara massif kekuatan kekuatan Banteng Sukarnois kembali ke kandangnya, PDI Perjuangan dimana Bu Mega tegak berdiri sebagai pepunden Partai.
Mas Hasto memiliki keterampilan yang jarang dimiliki banyak orang. Biasanya orang yang ahli administrator dia bukanlah ahli konsolidator, tapi Mas Hasto memiliki keterampilan dua duanya. Ia seorang administrator yang rapi dan rinci tapi juga memiliki kemampuan konsolidator dengan menciptakan ruang emosi yang saling terhubung dan kemudian memberikan bentuknya dalam kemenangan kemenangan politik di lapangan.
Bagaimanapun dibawah ketrampilannya mengatur gerakan Partai. PDI Perjuangan menang dua kali berturut turut dalam Pileg 2014 dan 2019 serta menempatkan anggota parlemen terbanyak dan kini mempersiapkan kemenangan hattrick, kemenangan ketiga kalinya secara berturut-turut. Dibawah kendali administrasinya PDI Perjuangan menjadi Partai yang tercatat satu satunya di Asia Tenggara yang mendapatkan sertifikat ISO yang merupakan gambaran rating standar mutu dan pelayanan Sekretariat Partai. Sertifikat ISO juga menggambarkan PDI Perjuangan sebagai Partai yang maju dengan sejarah berdarah darah lewat banyak pertarungan jalanan dan intrik politik yang pelik menjadi Partai modern dan memiliki gerakan yang taktis strategi dan sistematis.
Baca: Ribuan Orang Terlibat Jadi Responden Penelitian Sekjen Hasto
Kerapian manajemen partai menjadi lompatan sejarah PDI Perjuangan selain mampu memunculkan Pak Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia juga meloloskan terbanyak anggota Parlemen sehingga PDI Perjuangan menjadi Partai terkuat di Republik Indonesia. Dan kini PDIP mempersiapkan Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden RI, dengan menggerakkan seluruh unsur Partai dari tingkat ranting terkecil sampai pusat.
Bila ada Partai lain menciptakan kerapian hanya dalam ‘ruang ruang kongres’ namun menemui situasi lapangan yang senyap. PDI Perjuangan mampu menjadikan ruang ruang kongres sebagai alat pencipta ruang baru dan menjalar ke lapangan lapangan rakyat yang benar benar hidup. PDIP tetap menjadi tempat dimana berkumpulnya rakyat sampai ke tingkat tingkat ranting disinilah kemudian khalayak ramai melihat kekuatan riil PDI Perjuangan yang terus terjaga. Dan Mas Hasto mampu menciptakan itu dalam narasi serta struktur panggung yang tepat.
Naiknya Pak Jokowi menciptakan banyak tokoh dibalik layar yang bekerja siang malam. Dan Mas Hasto bisa dikatakan orang paling bertanggung jawab pertama kali dalam naiknya Pak Jokowi ke panggung politik nasional. Mulai dari masuknya Pak Jokowi ke Jakarta untuk naik sebagai Gubernur DKI di tahun 2012 sampai dengan dua kali Pak Jokowi bertarung di kancah Pilpres. Mas Hasto-lah orang yang mendesain semua gerakan gerakan politik secara rinci dan penuh permainan strategi serta memenangkan pertarungan dengan manis. Naik surutnya politik ia ikuti dengan kemampuan menganalisa dengan cara berpikirnya yang unik. Kadang kadang dianggap aneh di depan banyak orang yang mendampinginya tapi kemudian pola terbentuk. Kadang kadang melakukan langkah abstrak dan tidak bisa ditebak tapi ujungnya justru bisa dijelaskan dengan cara sederhana tapi menang.
Bagi seorang politisi kemenangan politik adalah segala galanya. Tapi kemenangan politik bisa menjadi kehampaan bila tidak memiliki jiwa, bila tidak memiliki ‘untuk apa kita menang’. Di PDI Perjuangan jelas kita memenangkan langkah langkah politik untuk melanjutkan “Mimpi Bung Karno yang tertunda” dan mimpi yang tertunda itu menjadi roh atas segala gerak sejarah yang penuh romantika untuk membentuk Indonesia Raya yang selalu digambarkan Bung Karno “Sebuah Peradaban Besar Nusantara yang akan jadi ‘Mercusuar’ dunia”.
Satu lagi kelebihan Mas Hasto yang menjadikan dia akan selalu berhasil di semua tempat bila ada penugasan. Ia adalah sarjana teknik kimia. Dalam konstelasi susunan politik ia menempatkan fundamental ilmu kimia. “Keseimbangan yang berulang untuk membentuk susunan kimia baru” ini ia tempatkan dalam cara manajerial sistemnya sendiri. Ia paham keahlian keahlian banyak orang kemudian membentuk pemetaan dari pemetaan ini ia bisa menentukan kapan seseorang ditempatkan sebagai “Katalisator” atau kapan ditempatkan sebagai “entropi” dan kapan ditempatkan sebagai “susunan pemecah” lalu membentuk bangunan baru yang fungsional terhadap kemenangan politik. Jarang orang punya kemampuan manajerial dengan teknik kimia seperti ini sehingga dibawah sistem manajemen partai di era Sekjen Hasto Kristiyanto, PDIP bisa dikatakan mengalami puncak kejayaannya.
Baca: Sekjen Hasto: PDI Perjuangan Punya Disiplin Berorganisasi
Salah satu keberhasilan Mas Hasto dalam mengelola manajemen Partai adalah obsesinya membangun kantor kantor Partai yang representatif. Ia selalu bangga bila diundang Kantor Kantor Sekretariat Cabang yang berhasil membangun kantor partai dengan cara gotong royong. Ia kerap menangis diam diam bila melihat kantor partai yang dibangun dengan penuh kepercayaan para kader Partai bahwa masa depan Indonesia adalah masa depan penuh kemenangan. Inilah pusat segala gerakan, dan ini pula partai menjadi dasar dasar ‘nyawa’ masyarakat di daerahnya. PDI Perjuangan melakukan tapa laku seperti itu dalam ‘Jalan Politik’.
Seperti kebanyakan kader PDI Perjuangan yang lain, yang mengenal PDI Perjuangan lewat cerita cerita emosional orang tua di masa lalu tentang Bung Karno. Yang mengenal PDI Perjuangan lewat tangisan diam diam terhadap Bung Karno yang dilindas jaman dan mimpi mimpinya dimatikan oleh junta militer Orde Baru dan bagaimana rakyat mencintai Bung Karno, inilah yang kerap membedakan PDIP dengan kader partai lain. Di PDI Perjuangan kader hadir karena cinta, karena sejak kecil ia bangga lihat bendera banteng, ia bangga melihat Bu Mega berani sendirian menantang Pak Harto, di PDI Perjuangan kader kader biasanya dibentuk oleh sejarah keluarga dan mereka tak pernah pergi hanya karena ‘jabatan’ karena berpolitik itu bukan soal status sosial tapi soal kesadaran spiritual. Kesadaran inilah yang tertanam di jutaan kader Banteng. Disinilah sebagai Sekjen Partai dan yang selalu mendampingi Bu Mega bahwa kader kader Partai bukanlah sekumpulan massa tapi mereka jutaan orang yang ingin melihat Indonesia Merdeka Sebenar benarnya Merdeka, Berdaulat dan bangga sebagai manusia Indonesia. Dari sini langkah langkah politik Mas Hasto harus dinilai dalam ruang sunyi, ruang gegap gempita bahkan sampai ruang rindu akan hadirnya kembali semangat Bung Karno dalam politik yang penuh tujuan.
Foto foto Bung Karno, inventaris produk produk kebudayaan di masa Bung Karno, kekayaan kuliner yang dihimpun dari banyak tempat sampai dengan dokumentasi Bung Karno dalam kehidupannya menjadi cermin bagaimana sejarah adalah kaca benggala yang terus hidup dan itu dilakukan Mas Hasto dalam kerja politiknya. “Menjadikan Bung Karno kembali sebagai titik awal kita berpikir tentang sebuah bangsa” dan renungan itu kini mewujud dalam gerak gerak politik yang jelas tujuannya.
Selamat Ulang Tahun Mas Hasto....
Ditulis : Anton DH Nugrahanto