Ikuti Kami

Tangisan, Senyum, Harapan Warga Lembata Kepada Jokowi  

“Bapak Presiden, terima kasih sudah datang,” teriak seorang ibu yang berdiri di pagar bandara sambil melambaikan tangan. 

Tangisan, Senyum, Harapan Warga Lembata Kepada Jokowi  
Presiden Jokowi saat memakaikan jaket merahnya kepada salah seorang warga di Lembata, NTT. (Foto: Istimewa)

Lembata, Gesuri.id - Presiden Joko Widodo tiba di Bandara Wunopito, Kota Lewoleba, Jumat (9/4) pukul 10.33 Wita. Presiden Jokowi tiba di Lembata dengan menggunakan Helikopter milik TNI AU. Di luar pagar bandara, ratusan warga Lembata berdiri histeris sambil melambaikan tangan ke arah helikopter. Ada yang juga berteriak dalam dialeg Lamaholot Selamat datang Ama Lake. 

“Bapak Presiden, terima kasih sudah datang,” teriak seorang ibu yang berdiri di pagar bandara sambil melambaikan tangan. 

Sementara itu, warga sudah memadati kawasan sepanjang jalan dari pintu masuk bandara sampai di arah batas Kota Lewoleba, di Lamahora. Warga histeris meneriakan nama ‘Jokowi’ dan berusaha merekam momen itu dengan kamera ponsel. 

Rombongan presiden sempat terhenti di Jalan Trans Lembata, di depan pintu masuk bandara dan di depan Kantor Cabang BRI Lamahora karena barisan warga yang sudah menunggu, menerobos penjagaan hendak memberi salam kepada Presiden Joko Widodo. 

Baca: Ansy: Alokasikan Anggaran Pembangunan NTT Pasca Bencana!

“Biar bapak presiden jalan pelan-pelan dulu supaya kami bisa lihat bapak punya muka sedikit,” celetuk seorang bapak yang menerobos barisan penjagaan untuk melihat orang nomor satu di Indonesia tersebut, seperti dilansir poskupang.com. 

Dari dalam mobil RI 1, Presiden membuka kaca mobil dan membagi-bagikan baju kaos berwarna hitam dan masker kepada warga yang memadati sepanjang ruas Jalan Trans Lembata. 

Rombongan presiden kemudian langsung bergerak ke lokasi banjir dan longsor di Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, salah satu desa terdampak banjir yang cukup parah. 

Warga juga memadati pinggir jalan Trans Ile Ape hingga di posko pengungsian Puskesmas Waipukang. 

Joko Widodo diketahui merupakan presiden Indonesia pertama yang menginjakan kaki di Kabupaten Lembata.

Cuaca ekstrem yang terjadi akibat Siklon Tropis Seroja telah dirasakan di berbagai daerah di Indonesia, khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan NTT yang mengalami dampak paling besar. 

Cuaca ekstrem memicu terjadinya bencana banjir bandang dan longsor di kedua wilayah tersebut.

Langkah penanganan bencana telah dilakukan pemerintah baik pusat maupun daerah pascabencana tersebut. 

Presiden Jokowi, Selasa (6/4) lalu, memimpin Rapat Terbatas membahas penanganan bencana di kedua provinsi tersebut. Dalam rapat yang digelar melalui konferensi video ini, Presiden menyampaikan sejumlah arahan, di antaranya percepatan proses evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban yang belum ditemukan; memastikan hadirnya pelayanan kesehatan dan pertolongan medis yang dibutuhkan oleh para korban; pemenuhan kebutuhan para pengungsi; serta percepatan perbaikan infrastruktur penunjang yang rusak akibat bencana.

Presiden Jokowi juga meminta jajarannya untuk mengantisipasi potensi bencana yang dapat terjadi akibat cuaca sangat ekstrem yang melanda berbagai kawasan di Indonesia.

“Saya minta untuk BMKG untuk menggencarkan peringatan cuaca ekstrem akibat dari Siklon Tropis Seroja ini. Pastikan seluruh kepala daerah dan masyarakat dapat mengakses, memantau prediksi cuaca dan iklim yang dikeluarkan oleh BMKG. Mereka harus tahu semuanya, sehingga masyarakat bisa meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaannya untuk menghadapi ancaman risiko, baik itu angin kencang, bahaya banjir, banjir bandang, dan tanah longsor,” ujarnya.

Keterangan Foto: Menteri Sosial Risma,sedang masak rumpu rampe di posko pengungsian Lembata pagi ini. (Sumber: Istimewa)

 

Kontributor: Yogen.

Quote