Ikuti Kami

21 Tahun Reformasi, Budiman: Raih Kesetaraan dan Kemajuan

Selain kebebasan, bangsa ini juga perlu meraih puncak peradaban lainnya di era reformasi ini. 

21 Tahun Reformasi, Budiman: Raih Kesetaraan dan Kemajuan
Politikus PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko di acara Mimbar Kebangsaan dalam rangka Peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (20/5). (Foto: gesuri.id/Elva Nurrul Prastiwi)

Jakarta, Gesuri.id - Mantan tahanan politik rezim Soeharto, Budiman Sudjatmiko mengatakan reformasi 1998 menghasilkan kebebasan. Tapi kebebasan bukan satu-satunya puncak peradaban yang harus diraih bangsa ini. 

Demikian dikatakan Budiman dalam rangka memperingati 21 tahun reformasi yang jatuh pada Selasa (21/5). 

Baca: Budiman Sanggah 20 Tahun Reformasi Dianggap Stagnan

Menurut Budiman, selain kebebasan, bangsa ini juga perlu meraih puncak peradaban lainnya di era reformasi ini. 

"Kita harus meraih puncak-puncak peradaban yang lain di era reformasi ini, yakni kesetaraan dan kemajuan,' kata Politisi PDI Perjuangan itu kepada Gesuri, Selasa (21/5). 

Budiman pun mengatakan, sebagai bangsa besar, kita harus berupaya untuk meraih kedua puncak peradaban itu.  

"Mari bekerja keras dan cerdas untuk meraih keduanya," pungkasnya.

Seperti diketahui, pada 21 Mei 1998, Presiden Soeharto mengundurkan diri akibat desakan gerakan reformasi yang dipelopori para mahasiswa. Indonesia pun beranjak meninggalkan zaman Orde Baru dan masuk ke era Reformasi.

Baca: Budiman: Amien Rais Berusaha Makar Terhadap Demokrasi

Budiman sendiri merupakan salah satu aktivis yang menentang rezim Orde Baru sejak beberapa tahun sebelum reformasi 1998. Kala itu dia memimpin Partai Rakyat Demokratik (PRD). 

Budiman ditangkap aparat pada 1996 dan divonis 13 tahun penjara oleh pemerintah atas tuduhan makar.  Budiman pun menjalani masa penahanan  di LP Cipinang, hingga akhirnya dibebaskan oleh Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur melalui amnesti pada 1999.

Quote