Bogor, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu memang seorang ‘petarung’ yang rela berjuang bagi terwujudnya program-program pemerintah Presiden Jokowi.
Hal itu tampak dari cerita Adian dalam Sekolah Sekretraris Partai di Atalia Hotel, Ciawi, Bogor, Rabu (16/10).
Baca: Adian Tinggal Tunggu Restu Megawati untuk Posisi Menteri
Adian mengisahkan beberapa tahun lalu dirinya pernah diamanatkan Presiden Jokowi untuk menyusun draft penyelesaian konflik Agraria di masa lalu melalui Satgas Agraria.
Adian pun mengusulkan pada Presiden untuk mengambil-alih lahan-lahan milik rakyat yang dahulu dirampas oleh alat-alat rezim Orde Baru. Salah satu contohnya adalah tanah rakyat di kawasan Kabupaten Bogor yang dirampas Yayasan Purnabhakti Pertiwi milik Tien Soeharto.
“Namun Presiden berkata, ‘nanti dulu mas Adian. Sebab musuh kita sekarang sudah banyak. Kalau kita lakukan kebijakan itu, musuh kita semakin banyak. Meski prinsipnya saya setuju dengan usulan mas Adian’, “ kata Adian.
Adian pun ditugaskan untuk mengawal kebijakan pemerintah di bidang lainnya, yakni energi dan pertambangan. Kala itu, pemerintah sedang memperjuangkan penguasaan 51 persen saham PT Freeport melalui divestasi.
“Maka saya pun dipindah kan dari Komisi II ke Komisi VII yang membidangi energi dan sumber daya mineral,” ujar Adian.
Adian pun berjibaku mengawal kebijakan Pemerintah tersebut. Salah satunya dengan menghadapi para pencerca kebijakan divestasi dalam talkshow di televisi.
Baca: Miliki Jiwa Petarung, Adian Dinilai Cocok Jadi Menteri
Fakta-fakta tersebut menunjukkan Adian memang ‘petarung’ yang siap mengawal kebijakan Presiden Jokowi. Hal itu dia lakukan bukan untuk Jokowi atau dirinya sendiri, tapi untuk hak-hak rakyat yang telah diperjuangkannya selama puluhan tahun.