Subang, Gesuri.id - Menanggapi mundurnya sejumlah kader Taruna Merah Putih (TMP) di Jawa Barat, Adityarini Napitupulu, Ketua Pelaksana Kaderisasi TMP Jawa Barat, menanggapi dengan tenang dan penuh keyakinan. Dalam dunia politik yang dinamis, menurutnya, hal tersebut adalah wajar dan merupakan hak setiap individu. Namun, ia menekankan pentingnya setiap pilihan yang diambil harus berdasarkan keyakinan ideologi, bukan sekadar mengikuti tokoh tertentu.
“TMP hari ini tengah membangun citra baru yang terlepas dari ketokohan mantan Ketua Umum sebelumnya. Kader TMP seharusnya sadar bahwa bergabung dengan sayap partai PDI Perjuangan adalah berdasarkan ideologi dan komitmen tegak lurus pada partai,” ujar Adityarini, dalam keterangan resminya yang diterima gesuri.id, Sabtu (10/8).
Saat ini, Adityarini dan rekan-rekannya di Jawa Barat fokus mempersiapkan kaderisasi TMP Jabar. Ia menargetkan rekrutmen lima kader baru dari setiap kabupaten/kota di Jawa Barat.
“Tak perlu bicara muluk, cukup lima kader baru dari setiap kabupaten/kota. Yang penting kualitasnya, militan, bukan bayaran,” katanya sambil tersenyum.
Adityarini juga mengakui bahwa tidak mudah baginya untuk membuktikan diri dan mendapatkan kepercayaan dalam posisinya saat ini. Sulit baginya untuk melepaskan TMP dari bayang-bayang masa lalu, namun ia bersyukur bahwa kesetiaan pada ideologi dan komitmennya terhadap PDI Perjuangan membawanya tetap teguh. Bersama Ketua Umum Hendrar Prihadi, Sekjen Rio Dondokambey, dan Bendahara Umum Pinka, ia berkomitmen untuk membesarkan TMP sebagai organisasi yang berdiri di atas prinsip, bukan semata-mata ketokohan.
“Saya, Taruna Merah Putih! Saya bangga menjadi bagian dari PDI Perjuangan!” serunya.