Ikuti Kami

Aria Bima Tegaskan Istilah Petugas Partai Tak Perlu Diperdebatkan Lagi! 

PDI Perjuangan selalu mengedepankan kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), menjunjung tinggi Pancasila, dan keadilan sosial.

Aria Bima Tegaskan Istilah Petugas Partai Tak Perlu Diperdebatkan Lagi! 
Politisi PDI Perjuangan Aria Bima.

Solo, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Aria Bima menyatakan istilah petugas partai agar tidak perlu diperdebatkan.

"Ini perdebatan klasik, itu juga karena perubahan amendemen konstitusi kita, yakni parpol mengusung capres," kata Aria Bima di Solo, Jumat (5/5).

Menurut dia, istilah petugas partai sudah diperdebatkan sejak Joko Widodo diusung oleh PDI Perjuangan untuk menjadi presiden. Meski demikian, terbukti selama masa kepemimpinannya 70 persen publik puas dengan kinerja Presiden Jokowi.

Baca: Gantikan Bambang Kribo, Sumanto Jadi Ketua DPRD Jawa Tengah

"Jadi, apa salahnya, jadi petugas partai adalah istilah atau bahasa turunan dari konstitusi bahwa parpol mengusung capres," katanya.

Sebagai partai politik, PDI Perjuangan selalu mengedepankan kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), menjunjung tinggi Pancasila, dan keadilan sosial.

"Ibaratnya petugas partai yang diwakafkan sebagai petugas bangsa. Enggak masalah," katanya.

Sebagai partai pengusung, kata dia, PDIP juga selalu mengawal berbagai macam kebijakan yang dikeluarkan oleh Presiden Jokowi.

"Indonesia sentris, membangun dari pinggir, BBM satu harga, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Program Keluarga Harapan yang dahulu berasnya busuk menjadi bisa dibeli di bawah, itu ideologis, tugas yang dijalankan Presiden Jokowi," katanya.

Sektor lain, lanjut dia, yakni pembangunan infrastruktur tol, darat, laut, dan udara serta realisasi energi listrik 35.000 megawatt.

Baca: Adian Napitupulu Tegaskan Tak Merasa Ejek Prabowo

Bahkan, meski menjabat sebagai ketua umum partai, Megawati Soekarnoputri juga merupakan petugas partai.

"Megawati juga petugas partai yang dapat amanat kongres (sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan, red), yang dilegislatif kayak saya, dieksekutif kayak Jokowi," katanya.

Ia berpendapat bahwa akan berbahaya jika presiden bekerja semaunya sendiri dan tanpa arah ideologi dan tanpa mewujudkan keadilan sosial.

"Kemudian dia setuju Papua merdeka, setuju dengan penggunaan hukum yang bertentangan dengan Pancasila, enggak bisa dong. Itu akan dilakukan oleh Ganjar juga," katanya.

Quote