Bogor, Gesuri.id - Dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad di markas FPI Petamburan, Jakarta Pusat, baru-baru ini, seorang pendukung Rizieq Shihab mendoakan Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berumur pendek.
Hal itu menuai reaksi dari Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Bogor Atty Somaddikarya.
Atty mengecam keras "doa" tersebut. Dia mengatakan doa semacam itu seakan menunjukkan nyawa seseorang ditentukan manusia yang merasa lebih paham agama dari orang lain.
Baca: Andil Gus Dur dan Megawati Jadikan Imlek Hari Libur Nasional
"Pintu surga ditawarkan oleh oknum-oknum yang merasa dirinya ulama, habib atau ustad, padahal mereka sendiri belum tentu punya tiket ke surga!" tegas Atty.
Anggota DPRD Kota Bogor itu melanjutkan, bila menuruti perasaannya, dia ingin membalas "doa" tersebut dengan doa yang sama. Tapi, menurut Atty, pembalasan semacam itu tak ada manfaatnya.
"Bukan karena tak mau (membalas), bukan juga karena takut. Tapi membalas seperti itu akan tidak baik, hanya mengotori lidah dan hati saya. Karena saya tidak diajarkan untuk berdoa atas keburukan orang lain," ujar Atty
Atty menginginkan tarikan nafasnya menjadi doa untuk segala kebaikan. Dan dipastikan, dirinya serta seluruh kader PDI Perjuangan di Indonesia mendoakan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi panjang umur.
"Insya Allah saya sebagai Seketaris DPC Kota Bogor akan membuat agenda khusus sebagai Doa Bersama secara serentak atas kesehatan, keselamatan dan panjang umur bagi Ibu Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi," ujar Atty.
"Insya Allah Ibu Ketum dan Pak Jokowi selalu diberikan kesehatan dan panjang umur atas izin Allah," tambahnya.
Baca: Megawati, Honoris Causa dan Kejeniusan Dalam Diam
Atty melanjutkan, kekuatan doa tanpa rasa kebencian akan menghasilkan mujizat yang maha dahsyat untuk kesehatan, keselamatan, keberkahan dan panjang usia untuk Ketua Umum Megawati Soekarno Putri serta Presiden Jokowi.
"Saya meyakini semesta ini memberi izin lahirnya dua pemimpin bangsa ini karena rakyatnya lebih banyak yang mencintai dibandingkan dengan segelintir orang yang membencinya tanpa alasan dan dasar yang kuat," ujar Atty.
"Membenci tanpa batas dan selalu dipelihara dalam hati akan membuat doa yang tidak dibenarkan dalam agama apapun," pungkasnya.
