Serang, Gesuri.id - DPD PDI Perjuangan Provinsi Banten melaksanakan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) ke-II di Kantor DPD PDI Perjuangan Banten, Kamis (11/8).
Rakerda II tersebut mengangkat tema “Desa Kuat Indonesia Maju dan Berdaulat”.
Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah,yang hadir secara virtual (zoom) mengingatkan pentingnya kader PDI Perjuangan memahami sepenuhnya pemikiran Soekarno dan mengamalkannya dalam berpolitik, berbangsa, dan bernegara.
“Ruang Rakerda II DPD PDI Perjuangan Provinsi Banten harus menjadi momentum untuk menyelesaikan konsolidasi partai melalui apa yang disebut program Lima Mantap Partai: mantap ideologi, mantap organisasi, mantap program, mantap kader, dan mantap sumberdaya partai”, tegas Basarah.
Baca: Basarah dan Ijtihad Pengujian UU Berdasarkan Pancasila
Menurut Wakil Ketua MPR RI itu, segenap struktural partai sampai ranting dan orsap terus bergotong royong dalam membangun organisasi partai, membantu pemerintah ditengah berbagai persoalan pokok kebangsaan, mulai dari ekonomi yang belum pulih; ketidakpastian dunia karena konflik Rusia-Ukraina dan ketegangan dibeberapa kawasan seperti di Laut Cina Selatan, semenanjung Korea, dan terbaru potensi meletusnya konfrontasi AS-China pasca kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan; dan berbagai dampak dari perubahan iklim terutama dalam kaitannya dengan ketersdiaan atau kecukupan pangan nasional.
“Semua ini harus menjadi perhatian semua komponen di Partai ini”, tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Banten, H. Ade Sumardi, dalam keterangannya menyampaikan Rakerda II dilaksanakan dalam rangka mengkonsolidasikan struktural Partai disemua tingkatan, mulai DPC, Sayap sampai Badan Partai PDIP Perjuangan Se- Provinsi Banten pasca pendaftaran yang dilakukan DPP PDI Perjuangan beberapa waktu lalu di KPU RI.
Dengan Rakerda ini, ruang konsolidasi internal untuk membahas berbagai hal strategis sebagaimana Rekomendasi dari DPP terutama menghadapi Pemilu Serentak 2024 dan pembangunan perdesaan bisa dimatangkan. Persiapan yang matang agar bisa memenangkan kontestasi tersebut utamanya di Banten baik itu Pileg maupun Pilkada, serta memenangkan Pasangan Capres-Cawapres yang akan di usung oleh PDI Perjuangan.
“Oleh karenanya, pemetaan daerah pemilihan dan penjaringan kepala daerah akan dilakukan dengan teliti dan realistis. Pada dasarnya PDI Perjuangan Banten memiliki kader yang bisa di usung di Pilkada nanti. Ini yang terus dipersiapan bagaimana struktural partai sampai level terkecil dan orsap-orsap PDI Perjuangan di Banten bisa terus mengaktivasi rakyat di grass root”, tegasnya.
“Ini penting dilakukan karena PDI Perjuangan ini partainya wong cilik dan kaum bersendal jepit. Jadi harus betul-betul Partai ini berjuang untuk mereka, tanmpa mendikotomikan yang lain. Partai ini adalah milik semua anak bangsa”.
Secara eksternal Rakerda ini berhasil mengidentifikasi berbagai persoalan pokok di provinsi Banten antara lain: penundaan penghapusan tenaga honorer, mendorong pemerintahan provinsi Banten untuk mengedepankan program yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, memperluas jalan poros desa di provinsi Banten, meminta Pemprov Banten agar lebih responsif terhadap isu dan permasalah dimasyarakat, dan mendorong PJ Gubernur Banten untuk memperbaiki tata kelola birokrasi.
Baca: Diutus Megawati, Basarah Temui Tuan Guru Turmudzi Badarudin
“Harap pembahasan di Rakerda ini menjadi perhatian semua DPC Perjuangan Se-Provinsi Banten, Ranting, Sayap Partai dan bahkan simpatisan partai di seluruh wilayah Provinsi Banten agar langsung di tindaklanjuti”. ucap H. Ade.
Ketua Banteng Muda Indonesia (BMI) PDI Perjuangan Provinsi Banten, Tia Rahmania menilai ditengah berbagai persoalan pokok tersebut sebagai bangsa kita dituntut solutif dan ini yang akan terus dikerjakan secara maksimal oleh BMI Banten
“Tentu dengan arahan dari DPP, DPD, DPC BMI akan menindaklanjuti berbagai rekomendasi hasil Rakernas DPP PDI Perjuangan dan Hasil Rakerda II DPD PDI Perjuangan Banten”, ujar Tia.
Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Banten mengajak sinergitas semua elemen di Partai khususntya di Banten untuk melakukan terobosan untuk menjawab berbagai tantangan bangsa kedepan. Misalnya soal ketahanan pangan, Kabupaten Lebak dan Pandeglang memiliki potensi yang sangat besar tinggal bagaimana strategi kebijakan pengembangan pangan diperbaiki. Harus ada integrasi asset dan akses dan tentu diperlukan kepemimpinan daerah yang visioner dan solutif.