Surabaya, Gesuri.id - DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya bentuk Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan (BPEK).
BPEK nantinya bergerak dalam memberdayakan ekonomi masyarakat.
PDI Perjuangan Kota Surabaya memberi amanah kepada politisi perempuan, Khusnul Khotimah, untuk memimpin dan mengembangkan BPEK.
Khusnul sehari-hari menjabat Ketua Komisi D DPRD Surabaya dan juga Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya.
Baca: Puti Kenang Mendiang Whisnu Sebagai Sosok Yang Merakyat
Khusnul didampingi sejumlah kader PDIP lain, diantaranya Herman sebagai Wakil Kepala Koperasi dan Permodalan, Rusalle sebagai Wakil Kepala Bidang Pelaku Ekonoim dan Kemitraan, Siti Mariyam memangku sebagai Wakil Kepala Bidang Pengembangan SDM.
Kemudian pengusaha muda dan putri sulung Bambang DH, mantan wali kota Surabaya, bernama Azizah Maha Putri dipercaya menjadi Wakil Kepala Bidang UKM dan Kewirausahaan. Serta, Virga Ajitiya sebagai Wakil Kepala Bidang Mobilisasi dan Pengembangan Jaringan.
Sekretaris BPEK PDI Perjuangan Kota Surabaya dipegang Aprizaldi dengan wakilnya Ananda Putri. Sementara bendahara dipangku Donny Elianus AMD dan wakilnya Astri Dwijayanti.
Khusnul Khotimah mengaku siap menjalankan amanah yang baru saja diemban. Dia ingin membawa BPEK sebagai sayap partai yang mampu berkontribusi besar menyejahterakan warga masyarakat Kota Surabaya melalui program-programnya.
“Kepengurusan BPEK PDI Perjuangan Kota Surabaya telah terbentuk. Kami ingin mengepakkan BPEK sebagai sayap PDI Perjuangan yang berkembang pesat,” kata Khusnul.
Menurut Khusnul, pengurus BPEK yang dilantik merupakan orang-orang terpilih, yang nantinya menambah semangat gotong-royong di bidang kerakyatan. Mereka diharapkan bisa membantu perkembangan organisasi, karena telah memiliki pengalaman matang.
“Dipengurusan ini ada Mbak Azizah Maha Putri owner Bosgil, yang merupakan putri sulung politisi banteng senior Pak Bambang DH dan Ibu Dyah Katarina. Mbak Azizah sudah malang melintang di dunia UMKM. Selain itu juga ada Pak Herman. Beliau pengusaha transportasi, dan Bu Pujiati yang pengusaha tempe yang sangat terkenal,” jelasnya.
Melalui BPEK ini, Khusnul ingin mengusung gagasan dan pemikiran besar Bung Karno melalui konsep Trisaktinya. Yaitu mewujudkan kemandirian bangsa dibidang ekonomi, politik dan kebudayaan menuju kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
“Dengan BPEK ini, kami berharap mampu berkiprah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat,” jelas Khusnul.
Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya Adi Sutarwijono meminta, seluruh pengurus BPEK untuk langsung tancap gas menyiapkan program-program yang bisa menyejahterakan warga. Sebab semangat dari sayap partai ini adalah melakukan pemberdayaan ekonomi kerakyatan, melalui program implementasi sektor usaha kecil mikro.
“Saat recovery ekonomi setelah pandemi Covid-19, sektor memotori denyut ekonomi masyarakat adalah usaha kecil mikro. Ini yang kami rasakan di Kota Surabaya,” kata Adi, yang juga menjabat Ketua DPRD Kota Surabaya ini.
Baca: Hasto Pastikan Rakernas III PDI Perjuangan 6-8 Juni
PDI Perjuangan dengan BPEK-nya, lanjut Adi, akan mengawal kebijakan-kebijakan Wali Kota Eri Cahyadi dan Pemkot Surabaya agar selalu berpihak kepada usaha mikro atau ekonomi kerakyatan ini.
“BPEK bisa melakukan pelatihan-pelatihan teknis, membantu akses permodalan, melakukan pendampingan dan membantu pemasaran. Untuk pendampingan permodalan ini sangat penting, agar mereka tidak terjerat pada rentenir dan pinjol,” katanya.
Dalam kepengurusan BPEK PDI Perjuangan Surabaya, dikedepankan kiprah kaum perempuan dan kalangan pelaku usaha dari generasi milenial.
“Dengan memberi ruang gerak yang lebar bagi kader banteng perempuan dan milenial, kami berharap BPEK menjadi tangkas dan cekatan dalam pergerakan di lapangan,” kata Adi.