Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah mengungkapkan tujuan dari berbagai peringatan sejarah adalah agar bangsa Indonesia tidak meninggalkan sejarah, Sebagaimana amanat Bung Karno, lanjutnya, yakni Jas Merah yang artinya jangan sekali-kali meninggalkan sejarah.
Baca: Peringati Sumpah Pemuda, PDI Perjuangan Banten Gelar FGD
“Sejarah seperti kaca benggala, di mana bangsa Indonesia dapat mengetahui asal-usul perjuangan pahlawan-pahlawan pendahulu bangsa. Dari sejarah yang bisa petik sebagai pelajaran berharga, salah satunya adalah Sumpah Pemuda, yang merupakan peristiwa persatuan bangsa Indonesia,” ungkap Basarah dalam suatu kesempatan dihadapan ribuan mahasiswa di Jakarta, Selasa (30/10).
Pada masa itu, lanjut Basarah, segenap pemuda menanggalkan identitas primordial dan melebur ke dalam identitas tunggal keindonesiaan. Karena itu, peringatan 91 tahun Sumpah Pemuda harus dijadikan memori kolektif dan pemberi spirit kebangsaan kepada pemuda di era milenial.
Basarah juga mengungkapkan, hal itu pun merupakan makna dari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Kemerdekaan Indonesia tidak datang tiba-tiba, melainkan berkat perjuangan darah dan air mata para syuhada bangsa dan restu dari Tuhan Yang Maha Esa.
Baca: Bantah Rencana PA 212, Basarah Ungkap Sejarah Halalbihalal
"Oleh karena itu, negeri yang kita diami ini merupakan titipan atau warisan yang harus kita jaga dan kita rawat untuk anak-cucu kelak. Para pendahulu bangsa juga telah mewariskan seperangkat aturan bernegara yang telah disepakati sebagai konsensus dasar dan final bernegara, yaitu ideologi Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Inilah prinsip dasar yang menjadi aturan bernegara yang harus kita patuhi dan sama sekali tidak bisa dinegosiasi dalam kondisi apa pun," tandas Basarah.