Jakarta, Gesuri.id - Politikus PDI Perjuangan My Esti Wijayati merespon pembakaran bendera PDI Perjuangan dalam aksi demonstrasi menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) pada Rabu (24/6).
Demonstrasi itu dihadiri ratusan orang dari sejumlah ormas Islam yang menamakan diri Aliansi Nasional Anti-Komunis.
My Esti menegaskan, para pembakar bendera PDI Perjuangan itu sejatinya belum mengetahui "darah juang" yang mengalir dalam tubuh setiap kader PDI Perjuangan.
Baca: Pembakar Bendera Partai, PDI Perjuangan Tempuh Jalur Hukum!
"Mereka membakar Bendera PDI Perjuangan dan meneriakkan bunuh bunuh. Mereka belum tahu darah juang yang mengalir di semua kader PDI Perjuangan!" tegas Esti.
Esti menyatakan, demi kehormatan partai, seluruh kader PDI Perjuangan siap mengorbankan nyawa sekalipun.
Anggota DPR-RI dari Dapil DI Yogyakarta itu menyatakan, militansi kader PDI Perjuangan sudah teruji di setiap era. Loyalitas para kader 'Banteng' tidak perlu dipertanyakan lagi.
"Kami tidak gentar dalam membela kebenaran dan kehormatan!
Kami bersiap, menunggu aba aba!!" tegas Esti.
Adapun ormas yang tercatat ikut demonstrasi tersebut antara lain Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama.
Baca: Soal Peladang Yang Ditangkap, Utut Minta Ada Pertimbangan
Mereka menuduh RUU HIP sebagai indikasi kebangkitan komunisme.
Padahal faktanya, RUU HIP diajukan untuk memperkuat Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Anehnya lagi, kelompok-kelompok ini selama ini sepakat dengan sistem Khilafah yang anti Pancasila, sebagaimana tecantum dalam AD/ART FPI.